Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Plin-plan soal Israel, Mengaku Tak Ingin Terlibat tapi Kerahkan Bantuan

Amerika Serikat (AS) mengaku saat ini pihaknya tak ingin terlibat dalam konflik Israel vs Hamas.
Bendera Amerika Serikat (AS) dan Israel dibakar ketika warga Irak berkumpul selama protes solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di Bagdad, Irak, 7 Oktober 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudan
Bendera Amerika Serikat (AS) dan Israel dibakar ketika warga Irak berkumpul selama protes solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di Bagdad, Irak, 7 Oktober 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudan

Bisnis.com, SOLO - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengaku pihaknya saat ini tidak berniat untuk mengerahkan pasukannya ke Israel.

Namun pihaknya mengaku tetap akan melindungi apa saja yang menjadi kepentingannya. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.

AS pun sempat menyinggung bahwa "kepentingan" yang dimaksud mereka adalah keterlibatan Iran dalam mendukung Hamas.

Namun, lanjutnya, pemerintahan Presiden Joe Biden belum melihat bukti nyata bahwa Iran terlibat langsung dalam merencanakan serangan kali ini.

Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa Gedung Putih mengharapkan permintaan keamanan tambahan dari Israel dan akan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut secepat mungkin.

Pernyataan AS ini dinilai plin-plan dan seolah ingin melepas tanggungjawab karena pihaknya juga akan segera mengirimkan bantuan kepada Israel.

Israel meminta bantuan amunisi, di mana hal itu langsung ditanggapi oleh kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin.

Melansir Washinton Post, AS tengah menyiapkan beberapa kapal dan pesawat militer untuk melawan angkatan bersenjata Hamas.

Bahkan Lloyd Austin tak segan untuk memerintahkan kapal-kapal militer AS, termasuk kapal induk dan pesawat tambahan untuk bergerak lebih dekat ke Mediterania timur.

"Hari ini, sebagai respons terhadap serangan Hamas ke Israel dan setelah diskusi rinci dengan Presiden Joe Biden, saya telah mengerahkan sejumlah langkah untuk memperkuat postur Kementerian Pertahanan (AS) di kawasan guna meningkatkan upaya pencegahan regional," ungkap Menhan Austin, dilansir CBS News.

AS juga dilaporkan mengirimkan kelompok kapal induk penyerang USS Gerald R. Ford mencakup USS Gerald R. Ford yang merupakan kapal perang terbesar di dunia.

Kapal ini merupakan penjelajah berpeluru kendali kelas Ticonderoga USS Normandy dan empat kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh-Burke, yakni USS Thomas Hudner, USS Ramage, USS Carney, dan USS Roosevelt.

USS Gerald R. Ford disebut tengah berada di Mediterania barat ketika menerima perintah untuk dikerahkan.

Kemudian AS juga mengirimkan Pesawat USAF dikirim ke pangkalan di Timur Tengah, di mana mereka akan tersedia untuk operasi melawan Iran yang telah membantu Palestina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper