Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pemilu 2024, Panglima TNI Minta Anggotanya Jangan Goyah Diiming-imingi Posisi

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengimbau para anggota TNI untuk bersikap netral menjelang Pemilu 2024.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (dua kanan) tiba di Papua, Senin (17/4/2023), untuk memimpin evaluasi operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. ANTARA/HO-Pusat Penerangan TNI
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (dua kanan) tiba di Papua, Senin (17/4/2023), untuk memimpin evaluasi operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. ANTARA/HO-Pusat Penerangan TNI

Bisnis.com, JAKARTA — Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta para anggotanya untuk bersikap netral menjelang Pemilu 2024, dan tidak terpengaruh oleh hal-hal politik sehingga merendahkan TNI.

Dia mengatakan, para anggota TNI harus percaya diri pada kemampuannya sendiri, dan jangan goyah diiming-imingi posisi jika nanti diminta untuk mendukung salah satu politisi, sebab belum tentu orang tersebut terpilih.

“Jadi jangan goyah, belum tentu terpilih, kalau gak jadi gimana? Kita sudah terlanjur melepaskan diri, kita sudah terlanjur berkorban, kita sudah terlanjur menjual institusi TNI, mungkin merendahkan TNI karena demi yang kepentingan orang lain. Jadi kita harus percaya karena kita sudah yakin bahwa kita sudah masuk TNI,” ujar Yudo dalam YouTube, Selasa (12/9/2023).

Dia juga mengajak para anggota TNI untuk bersama-sama membesarkan lembaga TNI, supara pihak-pihak tertentu, khususnya politisi segan melihat TNI. 

“Walaupun kita bisa mengikuti politik pemerintahan yang biasa-biasa, namun demikian jangan sampai terus TNI ini direndahkan atau sampai istilahnya itu diremehkan. Saya tidak terima kalau TNI diremehkan,” jelasnya.

Yudo menegaskan pihak-pihak terkait yang ingin berurusan dengan TNI harus berhati-hati, sebab lembaga ini punya berbagai macam perangkat, ada yang memiliki alutsita, intelejen, pasukan khusus, dan lainnya. 

“Hati-hati jangan remehkan TNI. Itu yang harus kita tegakkan, sehingga orang lain ini, orang lain sudah tahu sebenarny TNI seperti ini, sehingga jangan mudah kita juga diremehkan, apalagi tadi yang mulai dipecah-pecah,” jelasnya.

Yudo menambahkan, dirinya juga akan memposisikan sejajar dengan lembaga ataupun institusi negara lainnya selama itu dalam pemerintahan. Meskipun sejajar dia meminta jangan sampai merendahkan TNI.

Adapun jika ingin bekerjasama dengan TNI, menurut Yudo ada beberapa mekanisme yang harus dilewati, sehingga harus sesuai prosedur. Dia yakin semuanya akan mudah karena seluruh hal yang ada di TNI sudah diatur semuanya dengan undang-undang.

“Saya tidak mau dengan mudahnya TNI diperalat, dengan mudahnya dilecehkan, dengan mudahnya direndahkan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper