Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bea Cukai Waspadai Peredaran Obat Ilegal di Titik-Titik Perbatasan

Ditjen Bea Cukai bekerja sama dengan BPOM memantau peredaran obat ilegal di titik-titik perbatasan.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito bersama Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani di area pergudangan Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (9/8/2023). JIBI/Bisnis-Reyhan Fernanda Fajarihza
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito bersama Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani di area pergudangan Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (9/8/2023). JIBI/Bisnis-Reyhan Fernanda Fajarihza

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Bea dan Cukai (BC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani menegaskan bahwa pihaknya tengah mewaspadai peredaran obat ilegal di titik-titik perbatasan.

Hal ini dilakukan seiring penemuan barang kiriman obat tradisional mengandung bahan kimia obat (OT BKO) ilegal oleh pihaknya dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

“Perbatasan bisa menjadi potensi celah masuknya barang ilegal,” ujarnya pada konferensi pers di Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tipe C Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (9/8/2023).

Meskipun temuan tersebut pada awalnya hendak diekspor, Askolani mengatakan bahwa BC turut mewaspadai barang impor, termasuk barang bawaan penumpang yang hendak masuk ke Indonesia.

Khusus obat-obatan ilegal, pihaknya juga bekerja sama dengan BPOM di beberapa titik pelabuhan.

“Atas kejadian ini, kami bersama-sama melakukan intensitas pengawasan dan penindakan,” ujar Kepala BPOM, Penny K. Lukito pada kesempatan yang sama.

Diketahui sebelumnya, selain di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, sebanyak 4.865 kg obat tradisional mengandung bahan kimia obat berhasil ditemukan di gudang ekspedisi di Depok, Jawa Barat dan Serpong, Tangerang Selatan. Barang-barang ilegal tersebut rencananya hendak dikirim ke Uzbekistan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper