Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ridwan Kamil Membungkuk Usai Jokowi Puji Realisasi Investasi di Jawa Barat

Ridwan Kamil membungkuk setelah Jokowi menyebut Jabar sebagai provinsi dengan realisasi investasi nomor satu di Indonesia.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) menaiki LRT Jabodebek di Jakarta, Kamis (3/8/2023). Presiden menggunakan moda transportasi LRT dengan rute Stasiun Harjamukti hingga Stasiun Dukuh Atas. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) menaiki LRT Jabodebek di Jakarta, Kamis (3/8/2023). Presiden menggunakan moda transportasi LRT dengan rute Stasiun Harjamukti hingga Stasiun Dukuh Atas. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil membungkuk setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Jabar sebagai provinsi dengan realisasi investasi nomor satu di Indonesia.

Jokowi resmi mengoperasionalkan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi 2 pada hari ini, Jumat (4/8/2023).

Saat meresmikan tol sepanjang 11,9 kilometer dan menelan anggaran biaya hingga Rp3,2 triliun itu dirinya didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Menurut pantauan Bisnis, saat memberikan sambutan terdapat momen menarik yang terjadi yakni kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, tiba-tiba membungkuk dalam waktu singkat.

Dia membungkuk seakan memberikan gestur terima kasih usai Jokowi menyebut Jawa Barat sebagai provinsi dengan realisasi investasi nomor satu di Indonesia.

"Provinsi Jawa Barat itu menduduki ranking yang pertama untuk investasi. Alasannya yang pertama karena jalan, jalan tol yang ada di provinsi Jawa Barat itu yang paling banyak dibangun," tutur Jokowi dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (4/8/2023).

Sebelumnya, Ridwan Kamil sempat mengatakan bahwa sudah cukup banyak perbaikan dan reformasi yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Barat yang dikomandoinya itu.

Hal itu dia sampaikan saat menjawab pertanyaan sosok yang layak untuk menggantikannya sebagai Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat usai masa jabatannya habis pada 5 September 2023.

Dia menyebut bahwa ke depan Pj penggantinya tak akan kesulitan memimpin Jawa Barat karena sudah banyak kemajuan yang telah ditinggalkan saat masa kepemimpinannya.

“Siapa pun yang akan terpilih, saya yakin akan aman, nyaman, karena Jawa Barat relatif sudah banyak reformasi, kemajuan, tinggal dirawat saja dengan baik selama 1,5 tahun sebagai penjabat sementara,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (3/8/2023).

Adapun, masa jabatan Ridwan akan berakhir pada 5 September 2023. Nantinya, pemerintah harus menunjuk penjabat kepala daerah. Para penjabat itu akan memimpin daerah hingga pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024.

Untuk diketahui, DPRD Jawa Barat telah mengusulkan tiga nama yang diusulkan sebagai penjabat Gubernur Jawa Barat. Mereka adalah Direktur Jenderal Perundangan Kemenkumham Asep Mulyana, Guru Besar Universitas Padjadjaran Bandung Keri Lestari dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Saat ditanyakan mengenai rencana setelah purnatugas sebagai Gubernur Jawa Barat apakah ada peluang dipinang sebagai calon wakil presiden oleh partai politik, RK menolak menjawab.

“Saya mau jalan-jalan keliling dunia, karena sudah 10 tahun ga pergi secara pribadi. Saya ini kan 10 tahun loh menjabat, 5 tahun jadi wali kota, kemudian gubernur, tidak ada break (istirahat) jadi ada dong sebulan untuk me time. Kalau soal itu [cawapres] nanti saja itu. Hilalnya belum kelihatan,” tandas Ridwan.

Selain itu, terkait pembangunan di Jawa Barat, Ridwan Kamil juga menyebut dalam waktu dekat dirinya akan melakukan presentasi terkait rencana pembangunan transportasi masal di Cekungan Bandung. Ridwan berharap evaluasi akan berjalan dengan baik sehingga solusi pembangunan transportasi massal di Cekungan Bandung dapat segera direalisasikan.

"Insyaallah 1-2 dari gagasan ini akan kami presentasikan di akhir bulan kembali kepada Pak Presiden di mana yang paling mudah akan kita eksekusi, sehingga pada masa kepresidenan Pak Jokowi ada 1-2 infrastruktur transportasi publik di Bandung Raya bisa diselesaikan dengan berbagai dukungan dari berbagai pihak," ujarnya.

Ridwan juga menyebut bahwa anggaran daerah tidak dapat membiayai proyek-proyek transportasi massal. Apalagi untuk Cekungan Bandung ini dibutuhkan anggaran sekitar Rp100 triliun.

"Jadi per hari ini hanya 13 persen warga Cekungan Bandung yang naik public transport. Nah dinaikkan ke 50 persen, cost-nya tidak murah tapi harus dilakukan karena semakin ditunda nanti harganya hanya akan bertambah mahal," pungkas Ridwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper