Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Topan Khanun Hantam Jepang, 2 Tewas dan Sedikitnya 62 Orang Terluka

Topan Khanun menghantam Prefektur Okinawa dan Kagoshima Barat Daya Jepang dengan hujan lebat dan angin kencang pada hari kedua, Kamis (3/8/2023).
Mobil rusak dan pohon tumbang setelah hujan lebat dan angin kencang akibat Topan Khanun di Chatan, Prefektur Okinawa, Jepang 2 Agustus 2023/Reuters
Mobil rusak dan pohon tumbang setelah hujan lebat dan angin kencang akibat Topan Khanun di Chatan, Prefektur Okinawa, Jepang 2 Agustus 2023/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Topan Khanun menghantam Prefektur Okinawa dan Kagoshima Barat Daya Jepang dengan hujan lebat dan angin kencang pada hari kedua, Kamis (3/8/2023).

Topan itu menyebabkan 2 orang tewas dan gerakannya sangat lambat, sehingga dampak kerusakannya bisa berkepanjangan.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan bahwa Khanun bergerak perlahan ke Barat Laut di Laut China Timur dengan kecepatan angin 162 km/jam dan hembusan hingga 234 km/jam, pada sore hari.

Selain itu, badan itu tidak memperkirakan jika badai tersebut akan menghantam secara langsung.

NHK melaporkan bahwa seorang wanita tua di Okinawa tewas ketika rumahnya terbakar karena dia menggunakan lilin akibat listrik padam.

Kematian lainnya adalah seorang pria berusia 90-an yang tertimpa garasi yang ambruk. Selain itu, sedikitnya 62 orang di Prefektur Okinawa dan Kagoshima terluka.

Melansir CNA, Okinawa Electric Power melaporkan dengan terputusnya kabel listrik, sekitar 166.000 rumah di Okinawa, pulau tropis sekitar 1.600 km barat daya Ibu Kota Jepang, Tokyo, telah kehilangan listrik kira-kira 25 persen dari total, pada Kamis (3/8/2023) pagi, kemudian turun.

Kementerian Transportasi menyampaikan bahwa Bandara Naha, yang terletak di Ibu Kota Okinawa membatalkan 304 penerbangan dan pintu gerbang utama ke tujuan wisata populer ditutup selama 2 hari dan kembali beroperasi pada Kamis (3/8/2023).

Badai diperkirakan akan tiba-tiba berbelok tajam ke Timur pada Jumat (4/8/2023) dan mulai menuju pulau-pulau utama Jepang, situasi yang menurut seorang pejabat tidak biasa.

"Belok ke timur itu tidak aneh, tapi berbelok begitu tiba-tiba dan tajam. Ketika badai bergerak secara bertahap ke timur, mereka juga cenderung ke utara, yang berarti mereka melemah karena suhu udara dan air permukaan turun. Tapi tetap di Selatan seperti yang mungkin dilakukan membuatnya lebih mudah untuk mempertahankan kekuatannya," katanya menolak menyebut nama sesuai dengan kebijakan agensi.

Dia menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk memprediksi Ibu Kota Jepang di Tokyo mungkin akan terpengaruh, tetapi pulau utama Shikoku yang terkecil mungkin akan terpengaruh.

Dia mengatakan panas yang terjadi memecahkan rekor di Jepang, pada bulan Juli terpanas sejak pencatatan dimulai pada 1898, tetapi suhu air laut sejauh ini normal.

Sementara itu, Kyushu Electric Power melaporkan bahwa pasokan listrik terputus untuk sekitar 6.550 rumah di kepulauan Amami di Prefektur Kagoshima, utara Okinawa, pada pukul 9 pagi waktu setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper