Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin dan Erdogan akan Bertemu, Kremlin Isyaratkan Buka Akses Laut Hitam

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Tayyip Erdogan akan bertemu untuk membahas kesepakatan biji-bijian. 
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin/The Moscow Times
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin/The Moscow Times

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan kelanjutan kesepakatan biji-bijian akan menjadi agenda yang dibahas dalam pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Peskov menyatakan bahwa Putin akan memberikan penjelasan kepada mitranya dari Turki, Erdogan dalam semua pandangan untuk masalah global. 

“Pertama dan terpenting, hubungan bilateral kita, yang cukup kompleks, ada dalam agenda. Ini, tentu saja, termasuk Ukraina, perjanjian biji-bijian, di mana Putin memberikan penjelasan ekstensif kepada mitranya dari Turki, serta pertukaran pandangan pada semua masalah global," katanya. 

Dia juga mencatat bahwa Rusia dapat kembali ke pemenuhan kesepakatan biji-bijian, tetapi persyaratannya harus dipenuhi. 

"Untuk itu, negara-negara Eropa hanya perlu mengambil sejumlah langkah untuk menghapus pembatasan memutuskan hubungan Rosselkhozbank (Bank Pertanian Rusia) dari SWIFT dan lainnya," ucapnya, seperti dilansir dari TASS, pada Kamis (3/8/2023). 

Lebih lanjut, Peskov menambahkan jika dapat dipenuhi dengan cepat maka Rusia akan segera kembali menerapkan kesepakatan biji-bijian. 

Dia menekankan bahwa Rusia telah terlalu lama menjalankan tanggung jawabnya berdasarkan kesepakatan biji-bijian secara mandiri. 

“Rusia telah memenuhi semua kewajibannya (berdasarkan kesepakatan) secara sepihak terlalu lama. Dan terlalu lama kewajiban kepada Moskow tidak terpenuhi, jadi sekarang ditangguhkan,” ujarnya.

Seperti diketahui, kesepakatan biji-bijian berakhir pada 17 Juli 2023 lalu. Putin mengatakan dalam sesi pleno forum Rusia-Afrika, bahwa Rusia awalnya setuju untuk berpartisipasi dalam kesepakatan dengan syarat ketentuan untuk menghilangkan hambatan terhadap pasokan biji-bijian dan pupuk dari Rusia ke pasar dunia, tetapi tidak satupun dari kondisi ini yang terpenuhi.

Pada gilirannya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Vershinin mencatat bahwa kesepakatan biji-bijian dapat dilanjutkan dalam cara baru, tetapi ini membutuhkan tindakan nyata dari pihak Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper