Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan Intelijen AS: China Kirim Teknologi Dukung Perang Rusia ke Ukraina

Intelijen Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa China kirim teknologi dukung perang Rusia ke Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Menteri Pertahanan China Li Shangfu di Moskow pada Minggu (16/4/2023), dan keduanya memuji kerja sama militer antara kedua negara yang telah menyatakan kemitraan tanpa batas./Reuters
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Menteri Pertahanan China Li Shangfu di Moskow pada Minggu (16/4/2023), dan keduanya memuji kerja sama militer antara kedua negara yang telah menyatakan kemitraan tanpa batas./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Dukungan China semakin penting bagi Rusia dalam perang di Ukraina, menurut laporan yang tidak dirahasiakan oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional AS yang dirilis pada 27 Juli.

Berdasarkan laporan berjudul "Dukungan yang Diberikan oleh Republik Rakyat Tiongkok untuk Rusia," Beijing telah meningkatkan ekspor teknologi penggunaan ganda, semikonduktor, dan pasokan serta bahan lain yang digunakan Rusia untuk upaya perangnya.

Secara khusus, laporan intelijen menyebutkan "peralatan navigasi, teknologi jamming, dan suku cadang jet tempur." Sejak Maret, China dilaporkan telah mengirimkan lebih dari $12 juta drone dan suku cadang drone ke Rusia.

Perusahaan China juga kemungkinan membantu Rusia menghindari sanksi, dan kedua negara bekerja sama di bidang keuangan untuk menghindari sistem perbankan Barat.

Pada saat yang sama, China telah meningkatkan impor minyak dan gas Rusia setelah Eropa menghentikan pasokan energi Rusia.

"Beijing mengejar berbagai mekanisme dukungan ekonomi untuk Rusia yang mengurangi dampak sanksi Barat dan kontrol ekspor," kata laporan itu, karena China "telah menjadi mitra ekonomi yang lebih kritis bagi Rusia" sejak awal penuh- perang skala.

Laporan tersebut diterbitkan oleh Komite Seleksi Permanen untuk Intelijen DPR AS dan mengutip data sumber terbuka dan pelaporan media dalam analisisnya.

Sementara China secara resmi memposisikan dirinya sebagai pihak netral dalam Perang Rusia dan menyerukan solusi damai, Beijing tidak mencela agresi Kremlin dan terus mengembangkan hubungan timbal balik yang erat.

Pejabat AS sebelumnya telah memperingatkan bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memberi Rusia persenjataan, yang telah dibantah oleh kepemimpinan China. Menurut CNN, Beijing bermaksud untuk menjual senjata mematikan kepada Rusia setelah invasi pecah tetapi mengurangi rencana tersebut saat perang berlangsung.

Pada 4 Februari, Wall Street Journal melaporkan bahwa China telah memberi tentara Rusia bahan-bahan yang dapat digunakan ganda termasuk peralatan navigasi, teknologi jamming, dan suku cadang jet tempur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper