Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu AS Sebut Bantuan China 'Predator', Negara Indo-Pasifik Harus Waspada

Menlu AS Antony Blinken memperingatkan bahaya predator investasi China saat kunjungan ke Tonga.
Menlu AS Sebut Bantuan China Predator, Negara Indo-Pasifik Harus Waspada. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bersiap memberikan keterangan pers usai menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta, Jumat (14/7/2023). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Menlu AS Sebut Bantuan China Predator, Negara Indo-Pasifik Harus Waspada. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bersiap memberikan keterangan pers usai menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta, Jumat (14/7/2023). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menegaskan kembali peringatan tentang bahaya 'predator' investasi China, saat dia meresmikan kedutaan baru di negara kepulauan Tonga.

Blinken menekankan peringatan keras tentang bantuan dari Beijing, dengan mengatakan bahwa bantuan itu sering disertai dengan pamrih.

“Seiring dengan meningkatnya keterlibatan China di kawasan ini, ada beberapa dari sudut pandang kami perilaku yang semakin bermasalah,” ucapnya, seperti dilansir dari Aljazeera, pada Rabu (26/7/2023). 

Dia mengklaim China berada di balik beberapa kegiatan ekonomi predator dan juga investasi yang dilakukan dengan cara yang benar-benar dapat merusak tata kelola dan mendorong korupsi. 

Sementara itu, saat peresmian berlangsung Blinken juga berjanji untuk meningkatkan dukungan bagi negara-negara Pasifik dalam kesempatan kunjungannya.

Blinken ke Nuku'alofa menjadi Menteri Luar Negeri AS pertama yang melakukan kunjungan resmi ke Tonga, pada Rabu (26/7/2023). 

Kunjungan itu dia lakukan saat Washington meningkatkan upaya untuk melawan pengaruh China yang berkembang di wilayah tersebut.

"Kami adalah negara Pasifik. Kami sangat melihat masa depan di kawasan Indo-Pasifik," kata Blinken kepada tuan rumah sambil menjanjikan dukungan untuk proyek-proyek penting. 

Lebih lanjut, dia juga menyinggung isu-isu terkait perubahan iklim, pembangunan, dan penangkapan ikan ilegal. 

“Kami sangat memahami apa yang menjadi prioritas masyarakat di sini. Ada daftar panjang hal-hal yang sedang kita kerjakan bersama, tetapi semuanya didorong dengan berfokus pada hal-hal yang konkret, apa yang benar-benar dapat membuat perbedaan dalam kehidupan orang-orang," lanjutnya. 

Tonga, kepulauan Polinesia berpenduduk sekitar 100.000 orang, adalah yang terbaru dari serangkaian negara kepulauan Pasifik yang menjadi sasaran dalam dorongan diplomatik AS yang diperbarui.

Kedutaan baru AS di Ibu Kota Nuku'alofa secara resmi dibuka pada Mei, tetapi Blinken mengatakan kunjungannya mengisyaratkan minat baru Washington di wilayah tersebut.

Perdana Menteri Tonga Hu'akavemeiliku Siaosi Sovaleni mengatakan kehadiran Blinken adalah bukti bahwa kemitraan kedua negara tumbuh semakin kuat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper