Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Korupsi Minyak Goreng, Kejagung Panggil Lagi Airlangga Pekan Depan

Kejagung memanggil lagi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai saksi dalam kasus perkara dugaan tindak korupsi minyak goreng.
Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana di Kompleks Kejagung saat memberikan keterangan soal pemanggilan Airlangga Hartarto, Selasa (18/7/2023). JIBI/Bisnis-Anshary Madya Sukma
Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana di Kompleks Kejagung saat memberikan keterangan soal pemanggilan Airlangga Hartarto, Selasa (18/7/2023). JIBI/Bisnis-Anshary Madya Sukma

Bisnis.com, JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) menyampaikan bakal memanggil kembali Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai saksi dalam kasus perkara dugaan tindak korupsi minyak goreng atau pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO).

Sebelumnya, Airlangga dijadwalkan hadir ke Kompleks Kejagung pada hari ini Selasa (18/7/2023) sore. Namun, Menko Perekonomian ini tidak memenuhi panggilan kejaksaan. Bahkan, dia juga tidak memberikan konfirmasi atas absennya dalam pemanggilan Kejagung.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Ketut Sumedana mengatakan buntut dari ketidakhadiran hari ini menyebabkan Airlangga bakal dipanggil kembali pada Senin (24/7/2023).

"Terkait dengan ketidakhadiran dari saksi AH, kita tunggu sampai jam 6 lewat beliau tidak hadir dan tidak memberikan konfirmasi alasan bagi ketidakhadirannya, sehingga kami tim penyidik Jampidsus kejaksaan Agung akan melakukan pemanggilan pada yang bersangkutan pada hari Senin tanggal 24 juli 2023," kata Ketut di Gedung Bundar, Kejagung, Selasa (18/7/2023).

Kemudian, pihak kejaksaan menepis kabar pemanggilan Ketua Umum Partai Golkar ini disebabkan alasan politik. Pasalnya, pemanggilan ini berlandaskan kebutuhan penyidik.

Selain itu, kata Ketut, berdasarkan putusan Mahkamah Agung, beban kerugian dibebankan pada korporasi dan bukan terpidana. Oleh sebab itu, pendalam kasus akan ditelisik dari sisi pelaksanaan kebijakan.

"Sehingga kami menggali dari sisi-sisi kebijakan yang dikeluarkan oleh yang bersangkutan ini. Menggali dari sisi evaluasi kebijakan, dari sisi pelaksanaan kebijakan, karena kebijakan ini sudah merugikan negara cukup signifikan menurut putusan MA, kurang lebih Rp6,7 triliun," pungkasnya.

Respons Airlangga

Berdasarkan pantauan di Gedung Kemenko Perekonomian sekitar pukul 15.00 WIB, Airlangga yang mengenakan pakaian batik berwarna biru dan langsung menaiki mobilnya. Namun, saat ditanya mengenai kedatangannya ke Kejaksaan Agung, Menko Perekonomian itu merespons dengan sedikit jawaban.

"Ada agenda, agenda sendiri," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Selain itu, Ketua Umum Partai Golkar ini irit bicara ketika ditanya perihal pemeriksaannya di Kejagung.

"Ya baik nanti," tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan dari lokasi Kejaksaan Agung, beberapa awak media tengah menunggu kedatangan Airlangga namun hingga pukul 16.00 WIB, namun dia tak kunjung datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper