Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PKB Punya Modal di Jatim dan Jateng, Prabowo Pasrah Duet dengan Cak Imin?

PKB memiliki modal besar di basis suara kaum Nahdliyin alias Nahdlatul Ulama. Partai ini memiliki jumlah suara yang signifikan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) berjabatan tangan seusai membuka Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra - PKB di Jakarta, Senin (23/1/2023). Pembukaan Sekber tersebut untuk mempererat koalisi kedua partai dalam upaya pemenangan Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Reno Esnir/nym.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) berjabatan tangan seusai membuka Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra - PKB di Jakarta, Senin (23/1/2023). Pembukaan Sekber tersebut untuk mempererat koalisi kedua partai dalam upaya pemenangan Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Reno Esnir/nym.

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersikeras keras mengajukan paket pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) pada Pilpres 2024.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengungkapkan alasannya dan menyinggung hasil Pilpres 2019. Huda menuturkan bahwa Prabowo kalah di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) pada waktu itu.

Sementara itu, klaimnya, Cak Imin dekat dengan warga Nahdlatul Ulama (NU) yang banyak di Jatim dan Jateng.

"Pak prabowo dulu kalah di Jatim, basis NU, dan sebagian Jateng. Kebetulan rumah politik Cak Imin, Jatim dan Jateng. Dengan itu Prabowo-Cak Imin tinggal dipajang. Misal Golkar mau usung siapa, PAN mau usung siapa, jelas di situ siapa yang objektif harus maju," ujar Huda dikutip, Senin (10/7/2023).

Dalam catatan Bisnis, Prabowo dan Sandiaga Uno kalah telak dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Tengah. Prabowo-Sandi hanya memperoleh dukungan sebanyak 4,9 juta atau hanya 22,7 persen suara di Jateng. Sedangkan di Jawa Timur, Prabowo kalah dengan perolehan suara 8,4 juta atau sekitar 34,2 persen.

Sementara itu, PKB adalah partai politik yang memiliki suara signifikan di kedua provinsi tersebut. PKB duduk sebagai partai dengan jumlah suara terbanyak kedua di Jateng pada Pemilu 2019 lalu. PKB memperoleh suara sebanyak 14,09 persen atau di atas Gerindra yang hanya di kisaran 8 persen. Di Jawa Timur, PKB tercatat memiliki suara sebanyak 19,41 persen atau imbang dengan PDIP.

Huda menyingung, dengan potensi kekuatan PKB di dua provinsi itu, semua partai politik yang ingin bergabung ke KKIR harus menghargai pembicaraan soal capres-cawapres yang telah lama dilakukan oleh PKB-Gerindra.

"Semua partai pasti ingin kadernya didorong atau dorong tokoh di luar kadernya. Tapi mau enggak mau kita harus kompromi kondisi objektif. Kan kondisinya PKB-Gerindra, Pak Prabowo-Gus Muhaimin, sudah duluan," ujar Huda di kediamannya Cak Imin, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (9/7/2023).

Dia menjelaskan, karena posisi capres-cawapres seharusnya diisikan oleh duet Prabowo-Cak Imin maka partai politik yang ingin bergabung ke KKIR harus mau menerima tawaran posisi lain seperti jabatan menteri di kabinet nantinya.

"Masih banyak power sharing [pembagian kekuasaan], di kabinet atau tempat lain," jelas Huda.

Sebagai informasi, KKIR terdiri dari PKB dan Partai Gerindra. Meski secara resmi belum ditentukan, namun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diyakini akan diusung menjadi capres.

Sementara itu, PKB ingin ketua umumnya Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi cawapres untuk mendampingi Prabowo.

Namun, belakangan dikabarkan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) ingin bergabung ke KKIR dengan syarat tokoh pilihannya jadi cawapres untuk Prabowo.

Gerindra Pasrah

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menentukan siapa calon wakil presiden (cawapres) yang mendampinginya pada Pilpres 2024.

Gerindra yang merupakan partai pimpinan Prabowo dan PKB susah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sejak Agustus 2022. Namun, hingga kini mereka belum menentukan secara sah siapa pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang akan diusung pada Pilpres 2024.

Prabowo sendiri mengklaim PKB sudah mempercayakan dirinya untuk maju sebagai capres. Oleh sebab itu, untuk kursi cawapres akan ditentukan oleh PKB.

"Kalau mereka dukung saya sebagai capres, ya mereka akan menentukan siapa cawapres. Kan begitu," ungkap Prabowo usai pertemuan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (9/7/2023).

Prabowo meyakini penentuan capres-cawapres KKIR tidak akan simpang siur. Namun, dia menekankan bahwa keputusan capres-cawapres adalah krusial yang perlu diputuskan dengan serius.

"Ya ini [capres-cawapres] keputusan yang besar bagi negara dan bangsa, kami rundingkan dengan seksama. Kami kan mau mendapat sesuatu yang benar-benar tepat," jelas sosok yang juga masih aktif menjabat Menteri Pertahanan ini.

Ketika dikonfirmasi di lain kesempatan, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengaku Prabowo memang kerap menyampaikan hal serupa setiap kali bertemu dengan Cak Imin dan pihak PKB.

"Jadi menyerahkan sepenuhnya ke Gus Muhaimin, [soal penentuan] cawapres. Mau dipakai sendiri, mau dipakai ke orang lain," ungkap Huda usai pertemuan Prabowo dan Cak Imin di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (9/7/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper