Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Roket Rusia Hantam Gedung di Lviv, Enam Orang Tewas dan 40 Orang Luka-Luka

Setidaknya enam orang, termasuk seorang wanita berusia 95 tahun tewas setelah roket Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di Lviv.
Pemandangan gedung apartemen yang rusak. Rusia meluncurkan serangan rudal ke Ukraina. Musuh meluncurkan rudal Kalibr dari Laut Hitam. Akibat serangan rudal Rusia di Lviv, sebuah gedung apartemen rusak. Lantai 3 dan 4 di dua pintu masuk hancur. Sejauh ini, empat orang tewas, dan jumlah korban luka meningkat menjadi 34 orang./Reuters
Pemandangan gedung apartemen yang rusak. Rusia meluncurkan serangan rudal ke Ukraina. Musuh meluncurkan rudal Kalibr dari Laut Hitam. Akibat serangan rudal Rusia di Lviv, sebuah gedung apartemen rusak. Lantai 3 dan 4 di dua pintu masuk hancur. Sejauh ini, empat orang tewas, dan jumlah korban luka meningkat menjadi 34 orang./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Setidaknya enam orang, termasuk seorang wanita berusia 95 tahun tewas setelah roket Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di Lviv, Ukraina bagian Barat. Jumlah orang yang terluka dalam serangan ini sebanyak 40 orang.

Wali Kota Lviv Andriy Sadovyi, menyebut bahwa serangan Rusia itu sebagai salah satu serangan terbesar terhadap infrastruktur sipil di kotanya.

Sadovyi mengatakan 35 bangunan rusak dalam serangan semalam. Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah akan menanggapi secara nyata serangan semalam oleh "teroris Rusia".

Dia pun mengumumkan dua hari berkabung di Lviv pada Kamis (6/7/2023).

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan yang mengatakan titik-titik pengerahan sementara pasukan Ukraina dan depot yang menyimpan kendaraan lapis baja buatan luar negeri dihantam menggunakan senjata presisi jarak jauh berbasis laut.

Pada Kamis (6/7/2023) malam, penyelamat yang telah mencari puing-puing sepanjang hari menemukan mayat seorang wanita, korban keenam dari serangan Rusia.

"Beberapa orang lagi mungkin masih terjebak," kata Sadovyi.

Dia menambahkan, 60 apartemen dan 50 kendaraan rusak.

Sebelumnya pada hari itu, Kepala Wilayah Lviv, Maksym Kozytskyi, mengatakan korban tertua, seorang penyintas Perang Dunia Kedua berusia 95 tahun.

"Ada tempat berlindung di sebelah rumah yang terkena rudal.  Kondisinya bagus dan terbuka pada saat alarm berbunyi. Namun, hanya lima orang yang berlindung dari seluruh gedung. Sangat mengecewakan," kata Kozytskyi,

Dilansir dari BBC, seorang saksi bernama Olya mengatakan dia terbangun oleh ledakan pertama, tetapi tidak sempat meninggalkan apartemen ketika mendengar ledakan kedua.

"Langit-langit mulai runtuh. Ibu saya langsung tertimpa runtuhan tersebut, saya melompat keluar dan saya tertutup puing-puing yang setinggi lutut,” ujarnya.

Selama berbulan-bulan, Rusia telah melakukan serangan rudal dan pesawat tak berawak yang mematikan ke kota-kota di Ukraina yang sering mengenai sasaran, sehingga menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.

Pekan lalu, 13 orang tewas, termasuk anak-anak ketika sebuah restoran dan pusat perbelanjaan diserang di Kramatorsk, sebuah kota di bagian timur Ukraina yang diduduki Rusia.

Meskipun Lviv berada di Ukraina bagian Barat yang relatif jauh dari garis depan di Ukraina Selatan dan Timur, Lviv sebelumnya juga mengalami serangan dari Rusia.

Bulan lalu, pejabat Lviv melaporkan bahwa infrastruktur penting telah dihantam di kota itu oleh serangan pesawat tak berawak Rusia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper