Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Tewas Jebolnya Bendungan Kakhovka di Ukraina Jadi 35 Orang

Kepala pemerintahan Kherson Andrey Alexeyevnko menyatakan korban tewas akibat banjir karena jebolnya bendungan Kakhovka kini menjadi 35 orang.
Sebagian wilayah Kherson yang tergenang air pada 6 Juni 2023, menyusul kerusakan yang terjadi di bendungan HPP Kakhovka. Bloomberg/Getty Images
Sebagian wilayah Kherson yang tergenang air pada 6 Juni 2023, menyusul kerusakan yang terjadi di bendungan HPP Kakhovka. Bloomberg/Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala pemerintahan Wilayah Kherson Andrey Alexeyevnko mengatakan bahwa korban tewas akibat banjir di wilayah itu dipicu oleh jebolnya Pembangkit Listrik Tenaga Air (HPP) Kakhovka di Ukraina telah meningkat menjadi 35 orang, pada Minggu (18/6/2023). 

Wali Kota Kherson menyatakan pada hari sebelumnya bahwa jumlah korban tewas adalah sebanyak 29 orang, pada Sabtu (17/6/2023). 

"Sayangnya, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 35 orang," kata Alexeyevnko, di saluran Telegram, seperti dilansir dari TASS, pada Senin (19/6/2023). 

Sementara itu, dia juga menyampaikan bahwa hampir 2.400 orang telah divaksinasi karena khawatir penyakit menular di Wilayah Kherson yang dilanda banjir karena jebolnya HPP Kakhovka tersebut. 

"Para petugas medis terus bekerja pada hari libur profesional mereka sebanyak 2.380 orang telah divaksinasi," ujarnya, di saluran Telegram. 

Selain itu, dia menyatakan bahwa pelayanan veteriner dan utilitas juga telah mengumpulkan dan membuang sekitar 1.000 hewan mati. 

Lebih lanjut, tempat hewan itu ditemukan sedang didesinfeksi dan hewan peliharaan serta ternak juga divaksinasi untuk mencegah wabah infeksi.

Seperti diketahui, serangan rudal diluncurkan ke HPP Kakhovka yang menyebabkan jebolnya bendungan sehingga memicu banjir yang tidak terkendali di Wilayah Kherson, pada 6 Juni lalu. 

Ketinggian air di HPP Kakhovka naik menjadi 12 meter dan sekarang airnya surut, lalu sudah ada 35 komunitas di zona banjir. 

Penghancuran HPP Kakhovka telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius dengan merusak tanah pertanian di sepanjang Sungai Dnieper. 

Selain itu, akibat banjir tersebut juga memicu adanya risiko Kanal Krimea Utara yang akan menipis dan menjadi terlalu dangkal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper