Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang Panas Asia Makan Korban Jiwa di India!

Di Bangladesh, suhu udara bahkan mencapai 51,2°C, sementara di India sudah ada korban jiwa.
Ilustrasi gelombang panas/iop.org
Ilustrasi gelombang panas/iop.org

Bisnis.com, JAKARTA — Sejak pekan lalu hingga saat ini, telah terjadi gelombang panas atau heatwave di Asia. Di Bangladesh, suhu udara bahkan mencapai 51,2°C, sementara di India sudah ada korban jiwa.

Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C sejak pekan lalu hingga saat ini.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Cina (CMA), lebih dari 100 stasiun cuaca di China mencatat suhu tertinggi sepanjang sejarah pengamatan instrumen pada April ini. Di Jepang panas yang luar biasa teramati dalam beberapa hari terakhir. 

Kumarkhali, kota di distrik Kusthia, Bangladesh menjadi daerah terpanas dengan suhu maksimum harian yang tercatat sebesar 51,2°C pada 17 April 2023. Sedangkan, 10 kota terpanas di Asia lainnya sebagian besar berada di Myanmar dan India. 

Suhu tinggi di India telah mendorong penutupan sekolah di beberapa negara bagian. Sementara terdapat 13 orang meninggal dan delapan lainnya menerima perawatan medis akibat sengatan matahari setelah acara penghargaan yang diadakan di luar ruangan di negara bagian Maharashtra.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan secara karakteristik fenomena, gelombang panas umumnya terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi di belahan bumi bagian Utara maupun di belahan bumi bagian Selatan.

Fenomena ini juga terjadi pada wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental.

Selain itu, secara indikator statistik, suatu lokasi dapat dikatakan mengalami gelombang panas apabila mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5°C lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum.

Seiring dengan fenomena gelombang panas Asia, suhu udara panas juga melanda Indonesia. "Namun, suhu panas di Indonesia bukan gelombang panas, dan suhu maksimum harian sudah mulai turun," kata Dwikorita dalam keterangan tertulis pada Selasa (25/4/2023).

Suhu maksimum harian Indonesia tercatat mencapai 37,2°C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu. Secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34°C - 36°C hingga saat ini.

Variasi suhu maksimum untuk wilayah Indonesia itu menurutnya masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober-November," kata Dwikorita.

Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada atas fenomena suhu udara yang panas ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper