Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik Lebaran 2023, Menkes Sebut Kasus Covid-19 Terkendali

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut kasus Covid-19 di Tanah Air masih terkendali selama periode mudik Lebaran 2023.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin /Kemenkes RI
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin /Kemenkes RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan situasi kasus Covid-19 di Indonesia saat momen mudik Lebaran 2023 masih terkendali, meskipun subvarian Omicron BA.1.16 atau Arcturus telah terdeteksi di Tanah Air.

"Arcturus sudah sekitar tiga pekan masuk [Indonesia] dan sekarang menyebar, dan [kasus] akan naik. Serologi survei kita 99 persen penduduk sudah memiliki antibodi dengan kadar 3.000 internasional unit per ml," kata Budi Gunadi dilansir dari Antara, Rabu (19/4/2023). 

Pasalnya, kata dia, kadar antibodi masyarakat Indonesia jauh melampaui batas perlindungan antibodi yang dimiliki plasma konvalesen 250 internasional unit per ml. 

Budi menilai jika terjadi infeksi pada tubuh masyarakat yang telah menerima suntikan vaksin dosis penguat atau booster seharusnya tidak terjadi gejala yang berat.

Selain itu, Menkes mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan ambang batas level 1 jumlah kasus Covid-19 di Indonesia maksimal 8.000 kasus per hari.

"Kalau di Indonesia masih di bawah angka 8.000 kasus, itu masih masuk batas amannya WHO," imbuhnya.

Berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19 per hari ini, jumlah kasus konfirmasi bertambah 1.343 kasus dengan kasus aktif yang juga meningkat 752 kasus.

Sementara itu, tren keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit per 17 April 2023 naik dari 2,32 persen menjadi 3,50 persen dalam dua pekan terakhir. 

Jumlah pasien isolasi dan perawatan intensif di seluruh provinsi di Indonesia berada di bawah 20 persen. Angka keterpakaian tempat tidur RS rujukan Covid-19 juga cenderung meningkat dan saat ini di angka 3,68 persen.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan jumlah kasus di Indonesia hingga hari ini masih di bawah angka standar aman WHO.

"Jadi walau peningkatan kasus di keterisian rumah sakit, tapi angka kematiannya masih sangat rendah. Artinya banyak yang positif, tapi gejalanya ringan dan dapat sembuh dengan durasi sakit yang pendek," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper