Bisnis.com, JAKARTA - Jepang menandatangani perjanjian untuk memberikan Ukraina 400 juta dolar AS untuk upaya rekonstruksi.
Pemerintah Jepang pertama kali menyetujui rencana pendanaan pada 30 Maret 2023.
Dana tersebut dialokasikan untuk Program Pemulihan Darurat Infrastruktur Kritis, yang dimaksudkan untuk memastikan kebutuhan dasar warga negara dengan memulihkan infrastruktur kritis yang telah rusak akibat invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
Di bawah program pemulihan ekonomi, dana akan dialokasikan terutama untuk bantuan kemanusiaan, termasuk penyediaan peralatan medis, ranjau, dan pendidikan, di antara inisiatif lainnya.
Selain hibah, pemerintah Jepang menjanjikan 70 juta dolar AS untuk upaya pemulihan Program Pembangunan PBB. Secara total, Jepang berencana menyumbangkan lebih dari 600 juta dolar AS untuk rekonstruksi Ukraina tahun ini.
Biaya rekonstruksi Ukraina diperkirakan mencapai 411 miliar dolar AS pada tanggal 23 Maret 2023.
Baca Juga
Sementara, Administrasi Militer Oblast Sumy melaporkan di Telegram bahwa pasukan Rusia menyerang di Oblast Sumy pada 14 April 2023.
Menurut pejabat Ukraina, pasukan Rusia menargetkan komunitas Seredyna-Buda, rumah bagi 7.000 penduduk Tidak ada korban yang dilaporkan.
Kendati demikian, satu rumah pribadi dan tiga mobil rusak akibat serangan itu. Pejabat mencatat dua serangan mortir dan enam ledakan.
Oblast Sumy terletak di perbatasan timur laut Ukraina dengan Rusia. Itu telah menjadi target serangan harian Rusia melintasi perbatasan sejak bagian dari oblast itu dibebaskan dari kendali Rusia pada awal April 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel