Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dokter Mawartih Meninggal, Polda Papua Periksa 28 Orang Saksi

Polda Papua sampai saat ini masih melakukan pengusutan penyebab meninggalnya dokter spesialis paru Mawartih.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe di gedung KPK Merah Putih, Jakarta, Selasa (7/2/2023). Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe di gedung KPK Merah Putih, Jakarta, Selasa (7/2/2023). Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

Bisnis.com, JAKARTA - Kepolisian Daerah (Polda) Papua masih mengusut kasus kematian dokter spesialis paru Mawartih Susanty.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan bahwa sampai saat ini sudah 28 orang yang dimintai keterangan dalam kasus ini.

“Sudah 28 orang yang diambil keterangan (dalam kasus dokter Mawartih),” kata Benny kepada wartawan, Rabu (15/3/2023).

Polisi pun sudah melakukan enam kali oleh tempat kejdian perkara (TKP).

Benny mengatakan pihaknya sudah menaikkan kasus tersebut ke tahap penyidikan.

Sebelumnya, Mawartih yang telah mengabdi selama 5 tahun di RSUD Daerah Nabire, Papua Tengah ditemukan meninggal dunia di kediamannya pada Kamis (9/3/2023).

Kematian Mawartih terbilang janggal karena dokter spesialis paru itu ditemukan meninggal dunia dengan luka lebam dan punggung membiru.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa pengusutan kasus kematian Mawartih akan dilakukan secara transparan. Hal tersebut bahkan telah dijanjikan Budi kepada orang tua Mawartih.

"Saya berjanji ke mereka [orang tua] bahwa ini akan dibuka secara transparan, tidak ada yang ditutup-tutupi," ujarnya ditemui di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023).

Mantan Wakil Menteri BUMN ini pun menyebut bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memastikan bahwa pengusutan dugaan kematian tidak wajar yang dialami oleh Mawartih dapat dibuka secara transparan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper