Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gas dan Minyak Melandai, Inflasi Zona Euro Berpotensi Turun

Inflasi di zona euro diproyeksikan n turun untuk bulan kedua secara berturut-turut pada Desember 2022 menjadi 9,2 persen secara tahunan (year on year/yoy)
Matahari terbenam di balik sistem derek pelabuhan dan turbin angin di Hamburg, Jerman. Eropa kini menghadapi krisis energi yang membuat harga gas meroket/neweurope.eu
Matahari terbenam di balik sistem derek pelabuhan dan turbin angin di Hamburg, Jerman. Eropa kini menghadapi krisis energi yang membuat harga gas meroket/neweurope.eu

Bisnis.com, JAKARTA - Inflasi di zona euro diproyeksikan n turun untuk bulan kedua secara berturut-turut pada Desember 2022 menjadi 9,2 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut data awal yang diterbitkan oleh Eurostat, kantor statistik Uni Eropa (UE).

Melansir dari Antara, tingkat inflasi yang lebih rendah pada Desember terutama didorong oleh harga energi yang bergerak moderat dan aksi-aksi yang dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi rumah tangga dari kenaikan tagihan utilitas.

Inflasi zona euro berada di level 10,6 persen pada Oktober, level tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1997.

Lonjakan harga energi mereda secara signifikan pada Desember. Namun, Eurostat masih memperkirakan inflasi harga energi tahunan sebesar 25,7 persen, dibandingkan dengan 34,9 persen pada November. Inflasi harga pangan, alkohol, dan tembakau naik tipis menjadi 13,8 persen dari 13,6 persen pada satu bulan sebelumnya.

Tingkat inflasi inti, yang tidak termasuk kategori pangan dan energi yang lebih bergejolak, naik menjadi 5,2 persen dari 5 persen pada November.

Ekonom ING Bert Colijn mengatakan bahwa penurunan inflasi energi ini merupakan akibat dari pembatasan harga serta harga minyak dan gas alam yang lebih rendah.

"Kemungkinan puncak inflasi sudah berada di belakang kita sekarang, tetapi yang jauh lebih relevan bagi ekonomi dan pembuat kebijakan adalah apakah inflasi secara struktural akan kembali ke level 2 persen dari sekarang," tulis Bert di blognya.

Dia menyatakan keprihatinan bahwa inflasi inti terus menunjukkan sedikit tanda mereda, menunjukkan peningkatan yang cukup besar baik untuk barang maupun jasa.

"Dua bulan ke depan akan menjadi krusial karena banyak bisnis biasanya mengubah harga pada awal tahun. Oleh karena itu kemungkinan inflasi inti akan naik lebih lanjut dari sekarang," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper