Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unggul Pemilu DPR, Partai Trump Incar Joe Biden dan Keluarga

Partai Republik menargetkan investigasi fokus pada Presiden AS Joe Biden dan keluarganya usai memenangkan Pemilu DPR.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadiri sebuah acara tentang memerangi kejahatan ghost gun atau senjata api rakitan tanpa nomor seri, di Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, pada 11 April 2022./Antara
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadiri sebuah acara tentang memerangi kejahatan ghost gun atau senjata api rakitan tanpa nomor seri, di Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, pada 11 April 2022./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan kemenangan Partai Republik di pemilihan pemilu DPR Amerika Serikat (AS), anggota partai menyatakan mereka menargetkan investigasi yang berfokus pada Presiden Joe Biden dan urusan bisnis keluarganya.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (18/11/2022), Anggota DPR Partai Republik, James Comer, mengungkapkan pihaknya mengadakan investigasi tersebut untuk menyelidiki hubungan putra Biden, Hunter Biden, dengan sang presiden.

James mengungkapkan timnya sudah berbicara dengan beberapa orang yang melapor bahwa pihaknya telah terlibat skema yang melibatkan keluarga Biden.
 
James juga telah meninjau lebih jauh laptop Hunter Biden dan menerima transaksi yang sebelumnya tidak diketahui. Dia mengaku fokus pada 100 laporan aktivitas bank yang dikenal sebagai Laporan Aktivitas Mencurigakan. Laporan bank tersebut diduga terkait keluarga Biden.
 
"Ini adalah penyelidikan terhadap Joe Biden, disitulah komite akan fokus pada Kongres berikutnya," kata James.
 
Dia mengungkapkan komite ingin sekali berbicara dengan orang di keluarga Biden, khususnya Hunter dan Joe Biden.
 
Seperti diketahui, jaksa federal sudah menyelidiki Hunter Biden sejak 2018. Namun sampai saat ini masih belum ada kejelasan lebih lanjut. Anggota DPR Republik lainnya, Jin Jordan juga menyampaikan isu politisasi FBI.
 
Dia mengungkapkan terdapat beberapa pihak dari kantor keamanan tersebut telah mengeluarkan betapa politisnya tempat itu, terutama di Kantor Lapangan FBI di Washington.
 
"Bertahun-tahun berada di sini saya belum pernah melihat yang seperti ini. 14 FBI datang berbicara dengan kami sementara kami adalah minoritas tentang betapa politisnya tempat itu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper