Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upate Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-196 : Tidak Ada Toleransi, PBB Serukan Demiliterisasi di Zaporizhzhia 

Semakin panas! Kini sekutu Barat dinilai plin-plan untuk mengadili Putin atas perang Rusia vs Ukraina.
Reruntuhan apartemen di Donesk, Ukraina, yang terhantam rudal Rusia /Pavlo Kyrylenko/Handout via REUTERS
Reruntuhan apartemen di Donesk, Ukraina, yang terhantam rudal Rusia /Pavlo Kyrylenko/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Konflik Rusia vs Ukraina sudah memasuki hari ke-196 sejak awal invasi. Pada hari ini, Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), telah menyerukan zona demiliterisasi di sekitar pembangkit nuklir Zaporizhzhia, Ukraina. 

Dilansir The Guardian pada Rabu (7/9/2022), Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres telah mendesak pasukan Rusia dan Ukraina untuk segera menarik diri dari wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhia. 

 “Perjanjian tentang batas demiliterisasi harus diamankan,” tegas Guterres. 

Namun, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia khawatir dan menuduh Ukraina dengan mengatakan bahwa jika demiliterisasi terjadi maka Ukraina akan merusak perjanjian tersebut. 

Update rangkuman konflik Rusia vs Ukraina hari ke-196:

Badan Pengawas Nuklir PBB Temukan Kerusakan Parah di Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia

Pembangkit tenaga nuklir di Zaporizhia ditemukan rusak parah akibat serangan yang terus terjadi di wilayah ini. Direktur Jenderal Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi melaporkan timnya telah menyaksikan penembakan di sekitar pembangkit listrik dan mengkonfirmasi keberadaan tentara Rusia serta peralatan militernya. 

Dalam laporan itu juga telah menemukan staf Ukraina sedang beroperasi di wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut, IAEA sangat khawatir malapetaka akan terjadi jika demiliterisasi tidak ditegakan di wilayah ini. 

Ukraina Klaim Pukul Mundur Rusia di Wilayah Timur Laut dan Selatan

Penasihat Presiden senior Ukraina, Oleksiy Arestovych mengklaim saat ini Ukraina telah melakukan serangan balasan di timur laut dan selatan Ukraina. 

Dalam klaim tersebut, Arestovych mengatakan bahwa pasukan Ukraina saat ini sudah menekan hampir semua garis depan di wilayah tersebut.

Kemudian, Arestovych juga memprediksi bahwa dalam beberapa bulan mendatang, pasukan Ukraina dapat mengambil alih wilayah Kherson di tepi barat Dnieper. 

Sekutu Barat Dinilai Plin-plan Dalam Mengadili Putin

Dalam membentuk pengadilan untuk mengadili Presiden Rusia, Vladimir Putin dan lingkaran di dalamnya atas kejahatan agresi, sekutu barat utama Ukraina sampai saat ini belum mendaftar untuk untuk pengadilan tersebut. 

Menurut pejabat tinggi Ukraina, Andriy Smyrnov mengatakan bahwa hal ini merupakan politik besar bagi sekutu barat, karena di satu sisi mereka mengutuk agresi ini. Di sisi lain, mereka tidak ingin menutup sepenuhnya hubungan dengan Rusia. 

Biden Tolak Seruan Untuk Mencap Rusia Sebagai "Negara Sponsor Terorisme" 

Presiden AS Joe Biden, telah menolak seruan dari Ukraina untuk mencap Rusia sebagai "negara sponsor terorisme", karena tidak ingin mengambil konsekuensi besar akibat hal itu. 

Sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre menilai konsekuensi dari penunjukan hal itu dapat menghambat pengiriman bantuan ke Ukraina dan mencegah kelompok bantuan, seperti kesepakatan yang ditengahi oleh PBB dan Turki untuk mengirimkan gandum dari pelabuhan yang diblokade di Ukraina.

Biden dan Liz Truss Siap Beri Dukungan Secara Penuh Untuk Ukraina 

Biden dan perdana menteri Inggris yang baru diangkat, Liz Truss, telah berjanji untuk bermitra melawan Rusia dan menunjukkan dukungan secata penuh agar Ukraina dapat mempertahankan wilayahnya. 

Seorang juru bicara di Downing Street mengatakan Truss telah menegaskan kembali kepada pemimpin Ukraina bahwa dia akan mendapat dukungan penuh dari Inggris, serta Ukraina dapat bergantung pada bantuan Inggris untuk jangka panjang. 

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyambut baik dukungan ini dan mengatakan bahwa kedua pemimpin tersebut akan membangun hubungan yang mendalam dengan Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper