Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rishi Sunak Calon PM Inggris Terkuat Gantikan Boris Johnson

Rishi Sunak kembali menduduki puncak pemungutan suara oleh anggota parlemen Partai Konservatif untuk memilih perdana menteri baru.
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak di London, Inggris, 24 Oktober 2021./Antara-Reuters
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak di London, Inggris, 24 Oktober 2021./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan menteri keuangan Inggris Rishi Sunak kembali menduduki puncak pemungutan suara oleh anggota parlemen Partai Konservatif untuk memilih perdana menteri baru.

Sunak mengumpulkan 118 suara, diikuti oleh mantan menteri pertahanan Penny Mordaunt dengan 92 suara dan Menteri Luar Negeri Liz Truss dengan 86 suara. Sedangkan kandidat Kemi Badenoch tertinggal dengan 59 suara sehingga tersingkir dari kontestasi.

Pemungutan suara itu membuka peluang bagi Sunak, keturunan Asia pertama untuk memimpin Inggris, atau Truss sebagai pemimpin wanita ketiga dalam sejarah negara itu.

Sunak, yang pengunduran dirinya membantu menggulingkan PM Boris Johnson, dijamin akan lolos masuk putaran terakhir pemungutan suara pada Rabu (20 Juli) oleh anggota parlemen.

Tetapi persaiangan akan ketat karena Truss akan memperoleh limpahan suara dari kandidat lain.

Truss sekarang hanya tertinggal enam suara dan berharap kelompok sayap kanan partai berada di belakangnya setelah kepergian Badenoch, favorit anggota kalangan akar rumput.

Jajak pendapat YouGov yang diterbitkan sebelum pemungutan suara menunjukkan bahwa Badenoch akan mengalahkan kandidat yang tersisa dan bahwa Sunak akan kalah dari mereka dengan selisih yang lebar. Mordaunt memimpin jajak pendapat yang sama sebelumnya.

Dia sekarang membuntuti Truss setelah beberapa hari mendapat kecaman dari mantan tokoh Brexit Inggris, David Frost.

Sunak, Truss dan Mordaunt menawarkan kebijakan pemotongan pajak pada saat ekonomi Inggris lesu dan membuat orang-orang mengalami tekanan paling ketat pada keuangan mereka selama beberapa dekade.

Sunak mengatakan akan menerapkan hukuman yang lebih keras bagi penjahat yang gagal menghadiri pengadilan. Dia juga akan menindak keras geng penjahat jika dia menjadi perdana menteri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper