Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

M Qodari Singgung Soal UAS dan Polarisasi Politik di Pilpres 2024

Qodaru menyampaikan pertarungan di putaran II pemilu nanti pasti akan dimanfaatkan atau bahkan bekerja sama dengan kelompok-kelompok identitas misalnya PA 212 dan Ustaz, seperti Ustaz Abdul Somad (UAS).
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari./Antara
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari beri peringatan dini terkait politik identitas dan polarisasi ekstrem yang akan muncul seiring memanasnya panggung politik jelang Pemilu 2024.

"Warning nih, dengan konstelasi yang ada sekarang ini maka kita harus siap-siap dengan kemungkinan polarisasi ekstrim lagi 2024 yang akan datang, dengan berat hati harus disampaikan mumpung belum terjadi," kata Qodari dikutip dari Youtube acara Halal Bihalal Gerakan 3 Periode, Minggu (26/6/2022).

Dalam prediksinya, ia menyampaikan pertarungan di putaran II pemilu nanti pasti akan dimanfaatkan atau bahkan bekerja sama dengan kelompok-kelompok identitas misalnya PA 212 dan Ustaz, seperti Ustaz Abdul Somad (UAS).

"Saya eksplisit sekarang, soalnya UAS nya sudah eksplisit kemaren dalam pertemuan jaringan alumni timur tengah Indonesia UAS mengatakan 'kita harus merebut posisi politik'," tergasnya.

Qodari juga mengatakan bahwa kelompok identitas tersebut akan memakai label agamis pada calon tertentu. Hal ini yang akan membentuk polarisasi dan memicu terbelahnya integritas nasional, kondisi ini terbukti pada pilpres 2014 dan 2019 lalu.

"Begitu dipakai isu agama, calon islam, maka otomatis pemilih kita akan terbelah. Menciptakan pembelahan dan polarisasi yang semakin ekstrim, demikianlah trendnya, bukan ngarang," paparnya.

Ia mengaku khawatir kondisi pembelahan dapat memicu konflik sosial hingga menyebakan Indonesia tak lagi menjadi 'sabang sampai merauke'.

Lebih lanjut, ia memprediksi apabila pilpres 2024 membawa Anies vs Prabowo maju ke putaran II, maka Anies akan diberikan label calon Islam sementara Prabowo dilabel Kristen.

Sedangkan, jika yang lolos putaran II yaitu Anies dan Ganjar maka Anies dilabeli calon Islam dan Ganjar akan diberi label calon Kristen, PKI, Singapura, layaknya Presiden Jokowi pada Pemilu 2019 lalu.

Berbeda jika nantiya yang lolos putaran II yaitu Ganjar vs Prabowo, maka Prabowo kembali dilabel calon Islam dan Ganjar calon Kristen.

"Masyarakat kita ini semenjak berdiri Republik Indonesia, sudah terbagi ke dalam dua kategori, nasionalis dan islam atau agama atau santri," jelasnya.

Ada stigma yang melekat dalam masyarakat bahwa seseorang yang disebut nasionalis dalam pertarungan politik dianggap negatif dengan label kristen, komunis, atau PKI.

Qadari menyebutkan beberapa polemik ini harus disampaikan sebelum benar-benar terjadi sebagai dampak dari penyelenggaran pemilu mendatang. Maka, selama masih ada waktu saat ini baiknya digunakan juga untuk membuat mekanisme pencegahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper