Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf Amin Ungkap Strategi Pemerintah Hadapi Scarring Effect Pascapandemi

Wapres Ma'ruf Amin menilai ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19 menyebabkan kecemasan (scarring effect) dan mempengaruhi psikologis pelaku ekonomi.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Banten dengan menggunakan Helikopter Kepresidenan Super Puma VVIP dari Lapangan Monumen Nasional Jakarta, Kamis (20/1/2022)./Antara
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Banten dengan menggunakan Helikopter Kepresidenan Super Puma VVIP dari Lapangan Monumen Nasional Jakarta, Kamis (20/1/2022)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menilai ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19 menyebabkan kecemasan (scarring effect) dan mempengaruhi psikologis pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan untuk melakukan kegiatan ekonomi.

Oleh sebab itu, pemerintah disebutkan telah melakukan berbagai solusi strategis dalam memperkuat kepercayaan diri pelaku ekonomi sebagai upaya pemulihan nasional.

“Pemerintah mendorong lembaga keuangan untuk terus menyalurkan kredit, terutama kepada sektor-sektor prioritas seperti sektor pariwisata dan UMKM,” ujarnya, dikutip melalui laman Wapres, Senin (4/4/2022)

Selain itu, menurutnya untuk mendorong dunia usaha dalam mempercepat pemanfaatan teknologi digital, dapat dilakukan dengan cara digitalisasi.

“Di dalam hal ini pemerintah juga memfasilitasi jutaan UMKM untuk mengaplikasikan digitalisasi dalam kegiatan ekonomi mereka,” katanya.

Selanjutnya, Ketua Dewan Penasehat IAEI ini juga menuturkan, pemerintah juga terus mendorong peningkatan konsumsi masyarakat melalui berbagai upaya, antara lain dengan memperbesar anggaran defisit agar tersedia ruang fiskal dan memberikan relaksasi atau kelonggaran dalam pembiayaan bagi para pelaku ekonomi untuk mempertahankan konsumsi masyarakat.

“Selain itu juga, pemerintah memfasilitasi perpanjangan restrukturisasi pembiayaan, direstrukturisasi,” ujarnya.

Dia melanjutkan, untuk menjaga agar daya beli masyarakat tidak turun, pemerintah juga setiap tahun memberikan tambahan alokasi anggaran untuk perlindungan sosial.

“Pemerintah juga setiap tahun memberikan tambahan alokasi anggaran untuk perlindungan sosial ini bagian daripada realokasi itu, selain untuk kesehatan, untuk pemulihan ekonomi dan juga untuk perlindungan sosial,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum IAEI/Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada tahun ini kepercayaan diri konsumen sudah tumbuh positif, terlihat dari index penjualan ritel.

Menurutnya, upaya pemerintah seperti pemberian PPNBN untuk otomotif, ataupun penjualan rumah, dan pemberian bantuan sosial dapat memberikan booster untuk dapat kembali melakukan kegiatan konsumsi.

“Sekarang dengan pemulihan ekonomi penerimaan pajak mulai meningkat lagi, kalau tahun 2020 kita mengalami kontraksi 18persen, tahun lalu pertumbuhan pajak sudah di atas 23 persen. Tahun 2022 dalam dua bulan penerimaan pajak, kita tumbuhnya di atas 30 persen. Jadi ini menunjukan scarring effect-nya secara pelan dan pasti kita atasi,” kata Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper