Bisnis.com, JAKARTA -- Sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan negara barat mulai dirasakan oleh media-media yang terafiliasi oleh pemerintah Rusia.
Salah satu media yang terdampak, Russia Beyond atau yang juga dikenal dengan RBTH, menyampaikan protesnya terhadap Meta. Perusahaan induk Facebook itu menandai setiap konten RBTH dengan kalimat peringatan.
"Setiap konten yang kami bagikan di Facebook — di @Twitter dan @Instagram pun begitu — atau ketika Anda hendak membagikan konten kami, akan ada peringatan bahwa konten tersebut dikatakan sebagai konten yang berada di bawah kendali pemerintah Rusia," tulis RBTH via Twitter seperti dikutip, Selasa (22/3/2022).
Selamat siang, untuk kali pertama, kami mohon bantuan Anda untuk me-retweet dan membagikan twit ini. Kami merasa perlu menyampaikan ini secara terbuka karena apa yang dilakukan @Meta, khususnya Facebook (juga @Instagram), terhadap kami sebagai media Rusia, sama sekali tidak adil. pic.twitter.com/jwenBLyD3W
— RBTH Indonesia (@RBTHIndonesia) March 21, 2022
Lebih jauh, RBTH menyebut perlu menyampaikan secara terbuka karena apa yang dilakukan @Meta, khususnya Facebook (juga @Instagram), terhadap perusahaan sebagai media Rusia dinilai sekali tidak adil.
Dalam pernyataannya, RBTH menekankan media tersebut fokus memperkenalkan budaya dan sejarah Rusia. Kendati didanai pemerintah, RBTH dikatakan memiliki kebijakan redaksi sendiri yang tidak pernah diatur oleh pemerintah.
"Artinya apa? Misi ini sama sekali tidak salah. Bukankah semua negara mau memperkenalkan dan mempromosikan budayanya masing-masing? Indonesia tentu juga ingin memperkenalkan kebudayaannya," tulis mereka.
Baca Juga
Dalam penegasannya, pihak RBTH mengatakan media tersebut sama sekali tidak menyentuh politik. Namun, Facebook pernah memblokir Russian Kitchen dalam edisi bahasa Inggris yang merupakan konten kuliner.
Akibatnya, terjadi pembatasan terhadap konten RBTH dan tidak terdistribusikan secara luas yang terlihat dari jumlah “reach” yang berbeda jauh dibandingkan dengan biasanya.
"Sebetulnya, negara mana pun bisa saja terkena sanksi seperti ini jika kebijakannya tidak sesuai. Pertanyaannya, adakah konten-konten kami melanggar kebijakan @Meta dan media sosial lain?"
RBTH berharap agar mencabut kebijakan yang dinilai sangat subjektif dan merugikan perusahaan beserta orang-orang yang mengikuti pemberitaan RBTH untuk mendapatkan informasi seputar budaya Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel