Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kini Giliaran Rusia, Vladimir Putin Panggil Relawan Perang Lawan Ukraina 

Vladimir Putin berikan lampu hijau untuk 16 ribu relawan perang dari Timur Tengah untuk melawan tentara Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, SOLO - Presiden Rusia Vladimir Putin siap memanggil tentara relawan untuk melawan Ukraina.

Lampu hijau diberikan oleh Putin untuk mendatangkan 16 ribu relawan dari Timur Tengah pada Jumat (11/3/2022).

Relawan tersebut akan bergabung dengan kelompok pemberontak untuk berperang melawan tentara Ukraina.

Melansir Reuters, pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan ada 16 ribu sukarelawan di Timur Tengah yang siap datang untuk bertempur bersama pasukan dukungan Rusia di wilayah Donbass, yang memisahkan diri di Ukraina timur.

"Jika Anda lihat ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbass, maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik," ucap Putin dari Kremlin.

Shoigu juga mengusulkan agar rudal Javelin dan Stinger buatan Barat yang ditangkap oleh tentara Rusia di Ukraina harus diserahkan kepada pasukan Donbass.

Penyerahan itu diharapkan dilakukan bersama dengan persenjataan lain seperti sistem pertahanan udara portabel, yang dikenal sebagai MANPADS, dan roket anti-tank kompleks.

"Mengenai pengiriman senjata, terutama senjata buatan Barat yang jatuh ke tangan tentara Rusia - tentu saja saya mendukung kemungkinan memberikannya kepada unit militer republik rakyat Lugansk dan Donetsk," kata Putin.

Putin mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina sangat penting untuk memastikan keamanan Rusia setelah Amerika Serikat memperluas NATO ke perbatasannya dan mendukung para pemimpin pro-Barat di Kyiv.

Selain itu, Rusia juga mengerahkan tentara bayaran untuk melakukan invasi ke Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper