Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada Gelombang Ketiga, Pemerintah Tingkatkan Fasilitas Kesehatan di RS

Meski kasus konfirmasi harian Covid-19 cenderung menurun di wilayah Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali, namun kondisi ini tetap perlu diwaspadai.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto /Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto /Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah mendorong sinergi dan koordinasi yang baik dengan seluruh stakeholders terkait dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Dia mengatakan, meski kasus konfirmasi harian Covid-19 cenderung menurun di wilayah Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali, namun kondisi ini tetap perlu diwaspadai.

“Kita tentu berharap gelombang ketiga tidak terjadi di Indonesia. Namun, karena adanya varian virus baru dan mobilitas penduduk yang meningkat dari hari ke hari, maka harus senantiasa diantisipasi. Vaksinasi dan kesiapan fasilitas kesehatan juga harus terus ditingkatkan,” katanya dalam siaran pers yang dikutip Bisnis, Sabru (18/12/2021).

Airlangga mengatakan, terkait kesiapan fasilitas kesehatan, ketersediaan oksigen medis di Rumah Sakit (RS) Rujukan Covid-19 seluruh Indonesia merupakan hal yang sangat krusial. Hal ini untuk mengantisipasi kondisi kedaruratan dalam merawat pasien-pasien dengan gejala sedang dan berat.

“Pemerintah terus berupaya memastikan kecukupan kebutuhan oksigen medis dan obat-obatan dengan melibatkan semua pihak dari dalam dan luar negeri. Dengan adanya bantuan oksigen generator dan kompresor ini tentunya sangat membantu Pemerintah dalam meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan menangani pandemi Covid-19 ini,” jelasnya.

Terkait Program Vaksinasi, dia menambahkan, dari total 208,3 juta sasaran vaksinasi, sampai dengan 15 Desember 2021 telah dilakukan vaksinasi dosis 1 sebanyak 71,12 persen dan dosis 2 tercatat sebanyak 50,06 persen.

Selain itu, untuk vaksinasi Dosis 3 bagi tenaga kesehatan telah terlaksana sebanyak 85,91 persen.

Mulai 14 Desember 2021, pemerintah juga telah menambahkan sasaran vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun setelah mendapatkan rekomendasi dari ITAGI, dan telah diterbitkannya EUA untuk anak dari BPOM dengan menggunakan vaksin Sinovac dan/atau CoronaVac/Covid-19 Biofarma.

“Untuk jenis vaksin lain masih akan terus dilakukan kajian keamanan bagi anak, sehingga kebutuhan akan vaksin sampai 2022 bisa terpenuhi dengan berbagai jenis vaksin,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper