Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Link Live Streaming PPKM 20 September 2021, Lanjut atau Tidak?

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman, bahwa terjadi penurunan pasien Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Rabu, 10 Maret 2021 - Instagram
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Rabu, 10 Maret 2021 - Instagram

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan mengumumkan evaluasi PPKM periode 14-20 September 2021 pada hari ini, Senin (20/9/2021).

Evaluasi ini sekaligus sebagai pengumuman, apakah PPKM di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali diperpanjang atau tidak.

Berbeda dengan keterangan evaluasi PPKM sebelumnya, pada hari ini keterangan akan disampaikan lebih cepat yakni pukul 17.00 WIB. Sebelumnya, evaluasi disampaikan pukul 19.00 WIB.

Adapun, hari ini yang akan memberi keterangan adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menurut epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman, bahwa terjadi penurunan pasien Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir.

Tapi, dia mengingatkan, agar angka penurunan tersebut jangan dinilai representasi angka kasus untuk seluruh daerah. Dia pun menyarankan agar pelonggaran PPKM dilakukan secara graduasi.

“Adanya perbaikan data itu kita lihat secara nasional, tapi harus disikapi kritis di level daerah kabupaten/kota. Misal dibandingkan Australia, kita lebih rendah test positivity rate atau mendekati. Ini data nasional tidak bisa menggambarkan secara keseluruhan karena kita negara kepulauan, bukan daratan,” ujar Dicky saat dihubungi, Senin (20/9/2021).

Dia menyebut, positivity rate menurun, tapi di tengah testing yang belum memadai.

“Ini jangan sampai terjadi euforia. Tidak bisa diklaim kabar baik seluruh kota atau kabupaten/kota,” jelasnya.

“Positivity rate tinggi dibanding dengan tetangga, kita masih kebobolan. Artinya kita masih di level community transmission, belum berubah. Level 1 dan 2, meski sudah membaik,” kata Dicky.

Menurutnya, 3T (testing, tracing, treatment) di Indonesia masih bermasalah. Oleh karena itu, harus segera diperbaiki.

Artinya, masih banyak kasus yang belum terdeteksi. Ini harus menjadi catatan, ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper