Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sudah Divaksin Jangan Lalai, Prokes Tetap Jadi Kunci Hindari Covid-19

Protokol kesehatan perlu terus diterapkan dengan ketat. Pasalnya, munculnya varian delta bahkan disebut menurunkan efikasi vaksin Pfizer dan Moderna yang nilainya cukup besar, yakni dari angka 90-an persen menjadi sekitar 60-70 persen.
Anggota Paskibraka menggunakan masker saat mengikuti upacara pengukuhan jelang pelaksanaan peringatan HUT ke-76 RI di Halaman Kantor Walikota Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/8/2021). Pelaksanaan upacara peringatan HUT ke-76 RI yang dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 akan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Anggota Paskibraka menggunakan masker saat mengikuti upacara pengukuhan jelang pelaksanaan peringatan HUT ke-76 RI di Halaman Kantor Walikota Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/8/2021). Pelaksanaan upacara peringatan HUT ke-76 RI yang dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 akan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua DPR Puan Maharani meminta masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Hal ini menyusul adanya analisis para ahli bahwa kekebalan komunal (herd immunity) dari virus Corona akan sulit tercapai akibat mutasi virus corona.

“Saya berharap masyarakat akan terus terbiasa hidup bersama protokol kesehatan dalam menghadapi Covid-19 yang diprediksi akan ada di tengah-tengah kita untuk waktu lama,” kata Puan dalam siaran resminya, Kamis (26/8/2021).

Sejumlah guru besar epidemiologi menyebut herd immunity tak akan terjadi, sekalipun vaksinasi terus dikejar sesuai target. Hal tersebut lantaran terus terjadinya mutasi-mutasi virus Corona yang menyebabkan tingkat kemanjuran vaksin (efikasi) tidak optimal.

Munculnya varian delta bahkan disebut menurunkan efikasi vaksin Pfizer dan Moderna yang nilainya cukup besar, yakni dari angka 90-an persen menjadi sekitar 60-70 persen.

Padahal, kata Puan, terjadinya herd immunity dipengaruhi oleh efikasi vaksin dan jumlah penduduk yang telah divaksin secara lengkap.

“Apalagi mutasi-mutasi virus Covid terus terjadi, termasuk yang baru saja teridentifikasi munculnya varian baru Corona, yakni varian lambda,” tutur mantan Menko PMK ini.

Meski begitu, Puan menyebut bukan berarti vaksinasi Covid tidak efektif untuk dilakukan. Hanya saja, ia meminta masyarakat menyiapkan diri apabila Covid-19 berubah statusnya dari pandemi menjadi endemi.

“Vaksin memang tidak akan membuat tubuh kebal dari virus. Tapi dengan mendapatkan vaksin, tingkat risiko menjadi lebih kecil saat kita terpapar Covid-19. Sama dengan jenis penyakit-penyakit virus lain yang hingga saat ini tidak bisa hilang,” jelas Puan.

Dia menambahkan, vaksin sebagai bentuk perlindungan komunal (herd protection), mulai dari keluarga sampai komunitas, termasuk di dalamnya orang-orang yang memiliki komorbid dan tidak bisa mendapat vaksin.  Puan mengingatkan, virus Covid-19 sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

“Dengan mendapatkan vaksin, harapannya tubuh memiliki antibodi untuk melawan virus ini sehingga semakin sedikit orang yang terpapar Covid, yang artinya semakin sedikit pula kemungkinan penularan terjadi kepada mereka yang berada dalam kategori rentan,” sebutnya.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper