Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Pertimbangkan Suntik Booster Vaksin Covid-19

Pada tahap awal, vaksinasi booster ini akan dilakukan kepada lansia di panti jompo dan tenaga kesehatan.
Seorang tenaga kesehatan menyiapkan dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech selama acara kampanye 'Vax To School' di sebuah sekolah menengah di wilayah Staten Island, New York, AS, pada Selasa (10/8/2021)./Bloomberg  - Jeenah Moon
Seorang tenaga kesehatan menyiapkan dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech selama acara kampanye 'Vax To School' di sebuah sekolah menengah di wilayah Staten Island, New York, AS, pada Selasa (10/8/2021)./Bloomberg - Jeenah Moon

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) tengah mempertimbangkan rencana menyuntikkan booster vaksin virus corona pada awal Oktober 2021 mendatang.

Dilansir Bloomberg pada Minggu (15/8/2021), vaksin booster ini akan dilakukan kepada lansia di panti jompo dan tenaga kesehatan pada tahap awal. Kemudian, program booster ini akan dilanjutkan ke lansia yang memenuhi syarat ketika vaksin tersedia pada bulan Desember.

Hingga saat ini, AS memiliki persediaan setidaknya 100 juta dosis vaksin.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) hanya menyetujui dosis tambahan bagi orang-orang yang sistem kekebalannya terganggu, dan ini tidak dianggap sebagai booster melainkan dosis ketiga bagi mereka yang tidak menghasilkan kekebalan yang cukup saat divaksinasi.

Pejabat kesehatan federal sejauh ini mengatakan secara terbuka bahwa mereka tidak melihat perlunya suntikan booster, di saat para ahli memperdebatkan seberapa cepat kemanjuran vaksin menurun dari waktu ke waktu.

Rencana booster vaksin ini digemakan saat AS tengah menghadapi lonjakan kasus baru dan angka kematian akibatmenyebarnya varian delta virus corona.

Rata-rata kematian akibat Covid-19 di AS dalam tujuh hari terakhir mencapai 645 pada hari Jumat (13/8/2021). Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dalam dua pekan terakhir, sekaligus mencapai level tertinggi sejak Mei.

Sementara itu, jumlah kasus harian naik sekitar 66 persen selama periode yang sama dan kembali ke level yang terakhir terlihat pada awal Februari, dengan rata-rata mencapai 128.000 kasus pada hari Jumat, menurut data Universitas Johns Hopkins dan Bloomberg.

Meskipun naik, angka kematian akibat Covid-19 sudah jauh lebih rendah dibandingkan lonjakan sebelumnya saat Tahun Baru. Hal ini sebagian besar ditopang oleh lebih dari setengah total populasi mendapat vaksinasi penuh.

Sementara itu, hampir 60 persen populasi telah mendapatkan dosis pertama, menurut data CDC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper