Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Pekan PPKM, Kepatuhan Pakai Masker dan Jaga Jarak Tetap Rendah

Untuk menjaga jarak, angkanya hanya 71,51 persen secara nasional untuk penduduk di tingkat kecamatan dan kelurahan  yang memiliki kepatuhan di atas 75 persen.
Satpol PP Kabupaten Sleman melakukan pembinaan dan pembagian masker di kawasan Stadion Maguwoharjo Sleman./Antara/HO-Humas Pemkab Sleman
Satpol PP Kabupaten Sleman melakukan pembinaan dan pembagian masker di kawasan Stadion Maguwoharjo Sleman./Antara/HO-Humas Pemkab Sleman

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah sudah tiga pekan melangsungkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali dan pengetatan di seluruh Indonesia.

Namun, Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menemukan selama pemberlakuan PPKM kepatuhan masyarakat menggunakan masker dan menjaga jarak masih rendah.

Berdasarkan data sepekan terakhir sampai 25 Juli 2021 dan analisis sampai level terkecil di kelurahan dan kecamatn, ada 72,71 persen Kelurahan atau desa di Indonesia dengan angka kepatuhan di atas 75 persen untuk kepatuhan menggunakan masker.

“Artinya masih ada pekerjaan rumah  27,29 persen orang yang belum patuh dalam menggunakan masker,” jelasnya pada bincang Covid-19 dalam Angka, Rabu (28/7/2021).

Kemudian, untuk menjaga jarak, angkanya hanya 71,51 persen secara nasional untuk penduduk di tingkat kecamatan dan kelurahan  yang memiliki kepatuhan di atas 75 persen.

Dibandingkan sebelum dan sesudah PPKM, Dewi mengungkapkan ada peningkatan dalam tiga pekan pertama untuk kepatuhan penggunaan masker.

Sebelumnya, kepatuhannya 72 persen, kemudian pada pekan pertama naik menjadi 73 persen yang lebih patuh, kemudian pekan kedua naik 74 persen.

“Namun, pada sepekan terakhir terjadi penurunan sekitar 72,71 persen, turun sekitar 1-2 persen,” ungkap Dewi. 

Kemudian, untuk jaga jarak kepatuhannya sempat tinggi sampai 73,88 persen. Sempat turun di angka 1,63 naik di angka 72,18 persen, dan sekarang turun lagi di angka 71,51.

“Ini memang agak fluktuatif, kalau kita lihat di level nasional masih belum baik, padahal keadaan juga belum terlalu baik sebetulnya karena kasus masih tinggi,” kata Dewi.

Secara nasional, lokasi kerumunan dengan kepatuhan protokol kesehatan yang rendah paling banyak ditemukandi warung makan atau kedai.

“Diingatkan lagi bahwa ini data nasional ya, yang sudah PPKM Darurat memang sudah tidak boleh. Tapi, secara nasional, kita temukan kalau ternyata memang di warung makan di kedai kedai Ini kebanyakan kepatuhan protokol kesehatan rendah,” imbuhnya.

Kedua, adalah di pemukiman terutama di jalan jalan perkampungan, masih terlihat kepatuhan menggunakan masker dan juga jaraknya masih rendah. Ketiga di tempat olahraga publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper