Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kirim Delegasi ke AS Saat PPKM Darurat, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

Kunjungan delegasi Kemenparekraf ke Negeri Paman Sam memiliki tujuan utama mengawali langkah besar Indonesia Spice Up The World atau program membawa olahan rempah ke kancah internasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno. /Kemenparekraf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno. /Kemenparekraf

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan alasan mengirim delegasi dari Kemenparekraf untuk melakukan kunjungan kerja ke New York, Amerika Serikat. Seperti diketahui, Indonesia saat ini tengah melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM Darurat Jawa-Bali.

"Ini adalah pilihan kita mau menunda atau tidak. Tapi pasarnya di sana dan sebagai strategis saya harus membela 20 juta masyarakat pelaku ekonomi kreatif yang sekarang mengalami tekanan," ujar Sandiaga dalam konferensi pers, Senin (19/7/2021).

Kunjungan delegasi Kemenparekraf ke Negeri Paman Sam memiliki tujuan utama mengawali langkah besar Indonesia Spice Up The World. Adapun program tersebut mulanya digagas Kemenko Marves dengan harapan memperluas pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia di beberapa negara potensial.

Delegasi yang dikirim adalah Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa dan Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran, Masruroh. Kendati telah mengantongi izin dari presiden, Sandiaga memutuskan tak berangkat dan akan emantau secara hybrid.

Sandiaga mengatakan di tengah tekanan pandemi ini para pelaku ekonomi kreatif membutuhkan pemerintah hadir untuk membuka peluang pasar di luar negeri. "Mereka butuh pemerintah hadir. Mereka mengharapkan bahwa selama pandemi ini terbuka peluang yang selama ini sebelumnya tidak hadir, yaitu tiba-tiba rempah-rempah Indonesia punya peluang untuk berkembang."

Sandiaga mengakui ada dua opsi yang bisa diambil dalam kondisi saat ini, yaitu menunda kunjungan dan biarkan program itu berjalan atau jalan dengan melakukan adaptasi. Ia pun mengambil langkah adaptasi guna memastikan kepulihan ekonomi tak tertunda.

"Boleh PPKM darurat ini membawa tekanan pada kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif, tapi tidak boleh menyurutkan semangat dan persiapan kita agar total 20 juta di ekonomi kreatif dan 14 juta pelaku yang banyaknya umkm harus kita bela dan harus hadir karena mereka membutuhkan pasar ini harus dibuka. Penundaan tidak menjadi opsi karena the show must go on," kata Sandiaga.

Program Indonesia Spice Up the World diharapkan bisa mengembangkan restoran Indonesia di luar negeri atau sebagai bagian dari gastrodiplomasi restoran. Spice Up the World juga diharapkan bisa menguatkan industri kuliner di dalam negeri.

Adapun kegiatan delegasi Indonesia di New York antara laun bertemu dengan KBRI dan KJRI di sana untuk membahas program Indonesia Spice Up the World. Kunjungan itu juga diharapkan bisa digunakan untuk menguatkan jejaring dnegan para pegiat kuliner, importir bumbu, hingga pengusaha non WNI di sana agar bisa menyemarakkan program promosi kuliner lokal itu.

Para delegasi juga akan melakukan pertemuan terkait International Year of Creative economy dengan PTRI untuk menekankan kembali posisi Indonesia dan peluang untuk kerjasama internasional. Serta melakukan penguatan jejaring strategis lainnya, antara lain di bidang musik, wisata minat khusus, dan MICE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper