Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penarikan Pasukan AS di Afghanistan Resmi Dipercepat Jadi 31 Agustus 2021

Penarikan pasukan AS mengikuti kesepakatan yang dicapai di bawah mantan Presiden Donald Trump dalam pembicaraan yang dipimpin oleh utusan AS Zalmay Khalilzad dengan Taliban di Qatar.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKATA- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, bahwa militer AS akan menyelesaikan penarikannya dari Afghanistan pada 31 Agustus atau lebih cepat dari jadwal, dan menepis kekhawatiran yang meningkat tentang perang saudara yang berkembang di negara yang diduduki oleh AS sejak 2001.

“Misi selesai karena kami mendapatkan Osama bin Laden dan terorisme tidak berasal dari bagian dunia itu,” tegas Biden membela keputusannya untuk melanjutkan penarikan cepat pasukan AS dalam menghadapi serangan Taliban yang meluas terhadap pasukan Afghanistan.

Sebelumnya, disepakati penarikan pasukan itu tuntas pada 11 September tahun ini sesuai kesepakatan dengan Taliban.

AS menginvasi Afghanistan setelah serangan al-Qaeda di New York dan Washington pada tahun 2001. Negara itu  kemudian menarik sekitar 3.500 tentara yang tersisa dalam proses yang menurut militer AS sudah 90 persen selesai.

“Komandan militer kami menasihati saya bahwa begitu saya membuat keputusan untuk mengakhiri perang, kami harus bergerak cepat,” kata Biden seperti dikutip Aljazeera.com, Jumat (9/7/2021).

Menurutnya, dalam konteks penarikan pasukan, kecepatan adalah keselamatan.

Presiden merupakan panglima tertinggi militer dalam sistem pemerintahan AS dan memegang otoritas tertinggi atas pengerahan pasukan.

AS akan terus memiliki ratusan tentara di Afghanistan untuk menjaga keamanan kedutaan AS dan komunitas diplomatik di Kabul serta bandara kota.

Para pejabat AS mengatakan militer akan mempertahankan kemampuan "khusus" untuk menanggapi peristiwa penting.

Penarikan pasukan AS mengikuti kesepakatan yang dicapai di bawah mantan Presiden Donald Trump dalam pembicaraan yang dipimpin oleh utusan AS Zalmay Khalilzad dengan Taliban di Qatar.

AS setuju bahwa pasukannya dan asing akan mulai berangkat pada 1 Mei dan Taliban berjanji untuk merundingkan perjanjian damai dengan pemerintah yang didukung Barat di Kabul.

Ketika Biden mulai menjabat pada Januari, dia dihadapkan dengan pilihan tegas untuk menindaklanjuti perjanjian dengan Taliban. Kalau tidak, pasukan AS akan ditarik kembali perang yang meluas.

Biden mengatakan pada Kamis (8/7/2021), bahwa dia dan penasihat utamanya telah menyimpulkan satu-satunya jalan menuju perdamaian dan stabilitas di Afghanistan adalah melalui kesepakatan yang dinegosiasikan antara pemerintah Afghanistan yang didukung Barat di Kabul dengan para pemimpin regional dan Taliban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper