Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suksesi Panglima TNI: Andika Perkasa Paling Berpeluang, Yudo Margono Kuda Hitam

Jika pergantian dilakukan setelah pertengahan tahun depan, peluang KSAL Yudo Margono akan menguat. Bagaimana peluang Andika Perkasa?
Yudo Margono saat menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I dengan pangkat Laksamana Madya TNI./Antara-Syaiful Hakim
Yudo Margono saat menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I dengan pangkat Laksamana Madya TNI./Antara-Syaiful Hakim

Bisnis.com, JAKARTA -  Seperti halnya Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis, Panglima TNI Hadi Tjahjanto juga akan segera memasuki masa purnabakti sebagai perwira aktif.

Berbagai spekulasi pun bermunculan ihwal siapa yang berpeluang mengambil alih tongkat komando TNI.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyampaikan, jika penggantian dilakukan dalam waktu dekat, KSAD Andika Perkasa berpeluang paling besar untuk menjadi suksesor Hadi.

“Namun jika pergantian dilakukan setelah pertengahan tahun depan, walaupun peluang Andika tidak tertutup, peluang KSAL Yudo Margono juga akan menguat,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (25/11/2020)  malam.

Suksesi Panglima TNI: Andika Perkasa Paling Berpeluang, Yudo Margono Kuda Hitam

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa/Youtube

Dia beralasan, jika pergantian Panglima TNI dilakukan setelah pertengahan 2021, KSAD Andika akan berusia 58 tahun atau juga memasuki usia pensiun.

“Artinya kira-kira hanya akan menjabat kurang lebih setahunan, jika beliau baru diangkat menjadi Panglima TNI pada November 2021 atau di usia 57 tahun. Masa jabatan yang terlalu singkat atau terlalu panjang di puncak, akan berdampak kurang bagus untuk organisasi,” jelasnya.

Namun, jika penggantian Panglima TNI terjadi sebelum masa pensiun atau berkaitan dengan reshuffle kabinet, Khairul menilai hal itu tidaklah lazim dan berpotensi menimbulkan polemik.

Pasalnya, jika hal itu dilakukan tanpa alasan kuat akan memunculkan kesan "pencopotan di tengah jalan" yang bisa diartikan pejabatnya dianggap bermasalah. Bahkan, kata Khairul, akan muncul asumsi hal itu dilakukan dalam rangka memuluskan kepentingan tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper