Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Covid-19 Genexine, Oktober Indonesia Gelar Uji Klinis II

Calon vaksin itu menggunakan material DNA yang bertujuan menciptakan antigen dalam sistem kekebalan tubuh.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Bulan depan uji klinis kedua calon vaksin Covid-19 buatan Genexine Korea Selatan direncanakan berlangsung di Indonesia.

Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Selasa (22/9/2020).

“Uji klinis II akan dimulai Oktober di Indonesia,” kata Retno saat menyampaikan paparan pada Rapat Kerja dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Sejauh ini, pengembangan vaksin buatan Genexine telah mendekati akhir uji klinis tahap I yang berlangsung di Korea Selatan.

Genexine mengembangkan calon vaksin Covid-19 yang disebut dengan GX 19. Untuk uji klinis di Indonesia perusahaan itu menggandeng PT Kalbe Farma Tbk.

Dua perusahaan itu pada 2017 telah membangun kerja sama pendirian perusahaan gabungan PT Kalbe Genexine Biologics (KGBio), salah satu misinya mengembangkan obat-obatan dan vaksin.

GX 19 merupakan calon vaksin Covid-19 yang dibuat konsorsium sejumlah perusahaan, di antaranya Genexine sebagai koordinator, Binex, International Vaccine Institute (IVI), GenNbio, KAIST, dan POSTECH.

Calon vaksin itu menggunakan material DNA yang bertujuan menciptakan antigen dalam sistem kekebalan tubuh.

Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-Obatan Korea Selatan (MFDS) pada Juni 2020 menyetujui uji klinis tahap I GX 19.

Tidak hanya dengan Genexine, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan G42 Healthcare Holding, perusahaan farmasi asal Uni Emirat Arab (UAE). G42 berkomitmen mengamankan 10 juta dosis calon vaksin Covid-19 untuk Indonesia pada tahun ini.

Dalam rapat kerja, Retno menyebutkan pemerintah telah mengamankan 20 hingga 30 juta dosis calon vaksin Covid-19 pada 2020 dan 290 hingga 340 juta dosis pada 2021.

Selain Genexine, G42, Sinovac dan Sinopharm, Retno menyebut Indonesia masih menjajaki peluang kerja sama pengadaan calon vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Imperial College London. Walaupun demikian, Retno tidak menjelaskan lebih lanjut pernyataan itu.

Berbagai kerja sama bilateral yang diupayakan Kementerian Luar Negeri itu merupakan penerapan strategi jangka pendek demi mendapatkan vaksin Covid-19 dengan cepat, aman, dan terjangkau, kata Menlu Retno.

“Terkait strategi, pendekatan yang dijalankan Pemerintah Indonesia dalam memperoleh vaksin terdapat dua pendekatan. Yang pertama, pendekatan jangka pendek, berarti akses cepat waktu terhadap vaksin yang aman dengan harga terjangkau dan pendekatan ini memerlukan kerja sama dengan pihak luar baik secara bilateral maupun multilateral,” terang Retno kepada para anggota Komisi I DPR RI.

Pendekatan jangka panjang, lanjut Retno, adalah pengembangan vaksin nasional.

"Vaksin Merah Putih yang kita harapkan akan menjadi penopang utama proses kemandirian vaksin Covid-19 di Indonesia,” ujarnya.

Terkait dua pendekatan itu, Retno menjelaskan Kementerian Luar Negeri fokus menjalankan strategi jangka pendek mengingat situasi darurat selama pandemi membutuhkan tindakan cepat.

“Oleh karena itu para diplomat kita baik yang ada di Jakarta maupun di berbagai negara bekerja siang malam untuk dapat mengamankan beberapa komitmen vaksin untuk masyarakat Indonesia,” tambah Retno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper