Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaster Covid-19 di Keluarga Lebih Berbahaya

Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDP) Erlang Samoedro menjelaskan bahwa klaster keluarga berarti di dalam keluarga terdapat beberapa kasus sekaligus.
Doktor Tjandrawati Mozef Peneliti Biokimia Farmasi LIPI yang juga penemu menunjukan detection kit QIRANI 19  atau alat deteksi alternatif Virus Corona di Laboratorium Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (26/8/2020)./Antara
Doktor Tjandrawati Mozef Peneliti Biokimia Farmasi LIPI yang juga penemu menunjukan detection kit QIRANI 19 atau alat deteksi alternatif Virus Corona di Laboratorium Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (26/8/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Seiring dengan kembalinya aktivitas masyarakat, klaster keluarga mulai banyak menjamur. Faktor penyebab utamanya adalah abai dengan protokol kesehatan.

Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDP) Erlang Samoedro menjelaskan bahwa klaster keluarga berarti di dalam keluarga terdapat beberapa kasus sekaligus.

“Biasanya ini mulai dibawa yang dari luar, misalnya yang bekerja kemudian membawa virus dan terjadi transmisi di dalam keluarga. Bisa juga anak-anak yang main di lingkungan,” jelasnya, Senin (7/9/2020).

Hal itu menurutnya juga jadi akibat dari aktivitas yang sudah mulai dibebaskan seperti biasa dan tidak sadar kalau terinfeksi dari lingkungan sekitar.

Gara-gara klaster keluarga Covid-19 ini, kasus jadi makin banyak sampai-sampai kapasitas rumah sakit banyak yang mulai penuh.

“Klaster keluarga membahayakan karena kita membawa virus ke dalam rumah. Padahal di rumah ada anak-anak dan orang tua yang berpotensi terjadi gejala yang lebih buruk bisa karena kelompok rentan itu ada di rumah,” ujarnya.

Erlang mengatakan, pada kelompok rentan bisa lebih mudah tertular dan tingkat kemungkinan meninggal atau mortalitasnya lebih tinggi.

“Pertama orangtua, apalagi kalau punya penyakit paru atau penyekit bawaab sebelumnya, itu sangat rentan terinfeksi dan perburukan sampai meninggal. Anak-anak juga lebih rentan terinfeksi,” kata dia.

Untuk melindungi, seluruh anggota keluarga di rumah harus peka. Kalau teridentifikasi ada yang bergejala seperti batuk, flu, atau demam tinggi segera periksakan ke fasilitas layanan kesehatan dan isolasi.

“Dia harus sadar sendiri, sadari juga dan jaga jika di rumah ada orang tua atau anak-anak yang punya penyakit supaya anggota keluarga lainnya tidak ikut terpapar virus,” ujar Erlang.

Selain itu, pastikan asupan makanan dan minuman tetap bergizi baik, hindari makanan junk food, dan tetap berolahraga untuk menjaga imunitas tubuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper