Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Epidemiolog UI Tuding Laporan Covid-19 di Indonesia Belum Real Time

“Setiap hari kita disuguhi dengan angka laporan kasus Covid-19. Kita menikmati angka tersebut, mempercayai sebagai angka kasus yang terjadi hari itu,” kata Pandu.
Dosen Statistik Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Pandu Riono. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Dosen Statistik Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Pandu Riono. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menuding laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ihwal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia belum dapat dilakukan secara real time sesuai dengan kaidah epidemiologi.

“Setiap hari kita disuguhi dengan angka laporan kasus Covid-19. Kita menikmati angka tersebut, mempercayai sebagai angka kasus yang terjadi hari itu,” kata Pandu melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Jakarta, pada Jumat (12/6/2020).

Padahal, menurut Pandu, laporan itu hanya mengumumkan hasil pemeriksaan laboratorium PCR yang telah terkonfirmasi.

“Tanpa kejelasan kapan sesungguhnya kasus tersebut,” tuturnya.

Malahan, dia menuding, masih ada keterlambatan pemeriksaan laboratorium hingga hasil yang diumumkan. Dia menambahkan dalam banyak kesempatan data ditumpuk untuk diumumkan ke masyarakat.

“Tidak ada niat mengumumkan dengan benar sesuai dengan ilmu wabah (epidemiologi) atau prinsip statistik kesehatan publik. Kebohongan terjadi setiap hari, dan publik menikmati,” kata dia.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membeberkan hingga saat ini sudah ada 1.647 rumah sakit yang mampu melaporkan hasil pemeriksaan spesimen Covid-19 secara real time dari total keseluruhan 2.902 rumah sakit yang tersedia.

“Dari 2.902 rumah sakit saat ini, sudah ada 1.647 rumah sakit yang melaporkan datanya secara real time,” kata Wiku saat memberi keterangan dalam Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (10/6/2020).

Sementara itu, Wiku mengatakan, jumlah rumah sakit rujukan Covid-19 juga mengalami peningkatan selama 3 bulan belakangan. “Dan semuanya terhubung dalam satu data kesatuan sehingga terhubung dengan laboratorium dan surveilans yang ada,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper