Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meninggal Diludahi Penderita Covid-19, Ribuan Warga Inggris Ajukan Petisi dan Galang Dana untuk Keluarga Mujinga

Kasus Belly Mujinga, seorang pekerja kereta api yang meninggal setelah seorang penumpang yang marah dan mengaku terjangkit wabah Covid-19 meludahinya, menarik simpati publik dan memicu aksi solidaritas dan pengumpulan dana untuk keluarga korban.
 Belly Mujinga, seorang pekerja kereta api yang meninggal setelah seorang penumpang yang marah dan mengaku terjangkit wabah Covid-19 meludahinya./Istimewa
Belly Mujinga, seorang pekerja kereta api yang meninggal setelah seorang penumpang yang marah dan mengaku terjangkit wabah Covid-19 meludahinya./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus Belly Mujinga, seorang pekerja kereta api yang meninggal setelah seorang penumpang yang marah dan mengaku terjangkit wabah Covid-19 meludahinya, menarik simpati publik dan memicu aksi solidaritas warga Inggris dan pengumpulan dana untuk keluarga korban.

Gerakan pengumpulan dana untuk keluarga wanita itu berhasil mengumpulkan sebanyak 18.190 pound (US$ 22.400).

Sementara itu, sebuah petisi yang menyerukan agar individu yang menyerang Mujinga ditangkap, ditandatangani oleh sekitar 2.000 orang seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (14/5/2020).

Serikat transportasi TSSA menyatakan bahwa Mujinga, seorang ibu satu anak, terserang virus corona bersama dengan seorang rekannya dalam beberapa hari setelah serangan terhadap kedua orang itu di stasiun Victoria London pada 22 Maret 2020.

"Mereka sedang keluar di ruang tunggu kantor penjualan tiket ketika diserang oleh seorang anggota masyarakat yang meludahi mereka," menurut serikat pekerja itu dalam sebuah pernyataan

"Pria itu batuk-batuk dan memberi tahu mereka bahwa dia terkena virus corona," menurut pernyataan itu.

Setelah penyerangan tersebuti, Mujinga menuntut peralatan pelindung agar dilindungi dari publik, tetapi tidak disediakan.

Beberapa hari kemudian, dokter yang merawat Mujinga meminta dia diberikan cuti sakit karena menderita masalah pernapasan, menurut TSSA seperti dikutip BBC.com.

 Dia kemudian cuti  dari pekerjaan, tetapi sakitnya lebih parah dan pada 2 April dia kemudian dibawa ke rumah sakit dan memakai ventilator, tambahnya.

Mujinga meninggal tiga hari kemudian dengan meninggalkan seorang putri berusia 11 tahun dan suaminya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper