Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fadli Zon Sebut Skema Kartu Prakerja Tidak Masuk Akal

Fadli Zon mengatakan jika pemerintah hendak membantu masyarakat terdampak semestinya langkah yang diambil ialah melalui skema Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Ilustrasi - Kartu Prakerja/ANTARA
Ilustrasi - Kartu Prakerja/ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan skema Program Kartu Prakerja untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi virus Corona atau Covid-19 sebagai langkah yang tidak masuk akal.

Fadli beralasan jika pemerintah hendak membantu masyarakat terdampak semestinya langkah yang diambil ialah melalui skema Bantuan Langsung Tunai (BLT). Tanpa, perlu melibatkan mitra pelatihan.

“Jangan lupa, anggaran Rp5,6 triliun yang masuk ke kantong platform digital itu mencapai 28 persen keseluruhan anggaran Kartu Prakerja,” kata Fadli melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Senin (4/5/2020).

Menurutnya, tujuan dari penyaluran BLT ialah untuk menjaga agar anggaran Kartu Prakerja bisa utuh seratus persen sampai ke masyarakat, tidak terpotong oleh mitra penyedia jasa pelatihan.

“Sekarang bayangkan, kalau hampir 30 persen anggaran bantuan bagi korban PHK, atau mereka yang kehilangan penghasilan, ternyata habis untuk hal-hal lain, dari sisi penganggaran ini jelas inefisiensi. Dari sisi administrasi, ini jelas maladministrasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Fadli mengingatkan bahwa anggaran Program Kartu Prakerja sebesar Rp5,6 triliun tersebut terpaut sedikit di bawah nilai skandal Bank Century.

“Bahkan ada yg mengatakan bahwa program ini bukan “pelatihan digital” tapi “perampokan digital”. Intinya, pelaksanaan program ini cacat dan meleset dari tujuan,” ujarnya.

Sementara itu, sebelumnya pemerintah meminta masyarakat untuk tidak khawatir apabila belum terdaftar ke dalam program Kartu Prakerja yang ditujukan untuk memberi insentif kepada masyarakat terdampak pandemi virus corona (Covid-19).

Direktur Eksekutif Pelaksana program Kartu Prakerja Denny Puspa Purbasari menuturkan pemerintah berencana memperpanjang gelombang pendafataran hingga 30 kali ke depan pada akhir November 2020.

“Bapak dan Ibu tidak usah khawatir. Kalau misalnya tidak mendapatkan di gelombang pertama atau kedua, bapak dan ibu bisa ikut mendaftar di gelombang 3,4,5 sampai dengan 30 gelombang, sampai dengan November Minggu keempat,” jelasnya saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Selasa (28/4/2020).

Kendati demikian, dia menggarisbawahi bahwa pihaknya masih berhati-hati untuk meningkatkan jumlah peserta dengan mencoba sistem program Kartu Prakerja saat ini.

“Karena kami untuk pertama kali mencoba hati-hati sekaligus menjajal sistem kami, apakah mampu memproses penerima yang sedemikian besar,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper