Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Epidemiologi Sebut Tak Ada Gunanya Lagi Pemeriksaan Suhu Tubuh

Pemeriksaan suhu tubuh bagi masyarakat di tempat umum dianggap sudah tidak relevan lagi dalam upaya percepatan penanganan Covid-19.
Petugas memeriksa suhu tubuh calon penumpang KRL commuter sebelum memasuki stasiun Depok Lama di Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). Penumpukan calon penumpang ini disebabkan aturan physical distancing di dalam stasiun dan gerbong kereta, serta pembatasan jam operasional kereta akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI. Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas memeriksa suhu tubuh calon penumpang KRL commuter sebelum memasuki stasiun Depok Lama di Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). Penumpukan calon penumpang ini disebabkan aturan physical distancing di dalam stasiun dan gerbong kereta, serta pembatasan jam operasional kereta akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono membeberkan pemeriksaan suhu tubuh bagi masyarakat di tempat umum sudah tidak relevan lagi dalam upaya percepatan penanganan virus Corona atau Covid-19.

Pandu beralasan sekitar 86 persen masyarakat yang terinfeksi virus itu tidak menunjukkan gejala yang spesifik atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Tidak ada gunanya lagi memeriksa suhu tubuh karena kasus sekarang itu tidak bergejala. Pemeriksaan suhu tubuh hanya memeriksa yang bergejala. Sekarang yang terbaik adalah testing massal,” kata dia melalui sambungan telepon kepada Bisnis, di Jakarta, Senin (4/5/2020).

Dia mengapresiasi langkah yang diambil Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang melakukan testing massal kepada para pengguna transportasi kereta rel listrik (KRL).

“Sehingga kemarin langsung didapatkan 3 orang dengan kategori OTG yang terinfeksi,” kata dia.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menjelaskan lebih lanjut bahwa hasil tes PCR ini memang merupakan hasil koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Hasil tes keluar setelah pengetesan terlaksana pada Senin pagi, 27 April 2020 di Stasiun Bogor, dari sampel 325 orang pelanggan PT KCI, tepatnya penumpang KRL rute Bogor - Jakarta.

"Pada Senin pagi tersebut, hasilnya sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, yaitu ditemukan 3 orang atau kurang dari 1 persen dari pengguna yang dites hasilnya positif," ujar Anne dalam keterangannya ketika dikonfirmasi, Senin (4/5/2020) dini hari.

Anne menjelaskan bahwa ketiga pengguna tersebut merupakan OTG yang sebelumnya tidak pernah mengetahui bahwa mereka positif Covid-19. Penyebaran Virus Corona dapat terjadi di manapun, termasuk di lokasi kerja, di pasar, maupun lokasi lainnya yang didatangi para pengguna.

Anne menjamin bahwa selama ini PT KCI tetap melakukan berbagai langkah antisipasi untuk memerangi Covid-19 dengan protokol cek suhu tubuh, wastafel di stasiun, mewajibkan penumpang menggunakan masker, dan beberapa aturan lainnya.

"Meski persentasenya sangat rendah, kami tetap berupaya meningkatkan berbagai upaya pencegahan terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan prokotol pencegahan Covid-19 di transportasi publik, physical distancing, dan mengendalikan kepadatan pengguna di KRL," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper