Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Paling Menakutkan dalam Hidup Donald Trump

“Saya tahu setiap orang butuh ventilator dan yang tidak bisa mendapatkannya akan mati,” tandasnya.
Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan dengan para eksekutif bank di Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada hari Rabu, 11 Maret 2020. Trump mengatakan akan membuat pernyataan padda Rabu (11/3/2020) malam tentang bagaimana dia akan meredam wabah virus corona. / Bloombergnn
Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan dengan para eksekutif bank di Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada hari Rabu, 11 Maret 2020. Trump mengatakan akan membuat pernyataan padda Rabu (11/3/2020) malam tentang bagaimana dia akan meredam wabah virus corona. / Bloombergnn

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan hari yang paling menakutkan dalam hidupnya saat menghadapi pasien Covid-19 di negaranya tak bisa mendapatkan alat ventilator.

Hal itu terungkap saat dia pada Selasa (14/4/2020) di Gedung Putih yang disiarkan oleh CNN.

“Hari yang paling menakutkan dalam hidupku dimulai pada sebulan yang lalu. Setelah rapat panjang, tim saya mengatakan pada saya bahwa kita butuh 130.000 ventilator dan kita masih kekurangan,” katanya.

“Banyak gubernur yang meminta alat ventilator dengan jumlah yang tidak masuk akal dan tidak bisa dipenuhi oleh pemerintah pusat. Negara tidak siap,” lanjutnya.

Seperti diketahui, Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 di dunia dengan jumlah 606.800 dengan kematian 25.922 jiwa. New York dan New Jersey menjadi negara bagian yang berkontribusi paling besar. New York mencatatkan kasus positif sebesar 202.800 dan New Jersey mencapai 68.824 orang.

“Saya tahu setiap orang butuh ventilator dan yang tidak bisa mendapatkannya akan mati,” tandasnya.

Berdasarkan laporan The New York Times, New York sudah menjadi pusat penyebaran virus corona dunia dengan tingkat kematian lebih dari 3.700 korban pada hari Selasa, (14/4/2020).

Departemen Kesehatan New York mengungkapkan adanya jumlah kematian yang lebih besar di Kota New York dengan asumsi banyak orang yang belum dites. Bahkan, kematian bisa jadi lebih dari 10.000 orang. Hal ini berarti meningkatkan jumlah kematian di Amerika Serikat secara keseluruhan sebesar 17 persen menjadi lebih dari 26.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper