Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Corona di China Menurun, 7 Pasien Meninggal di Wuhan

Meski jumlah kasus baru Corona di China menurun, angka kematian masih bertambah. Sebanyak 7 dari 10 kematian di Provinsi Hubei dilaporkan terjadi di Wuhan.
Ilustrasi-Presiden China Xi Jinping  menuju ke Rumah Sakit (RS) Huoshenshan setelah tiba di Wuhan untuk melakukan kunjungan inspeksi, Selasa (10/3/2020). Wuhan merupakan kota di Provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran Virus Corona atau Covid-19./Antara-Xinhua
Ilustrasi-Presiden China Xi Jinping menuju ke Rumah Sakit (RS) Huoshenshan setelah tiba di Wuhan untuk melakukan kunjungan inspeksi, Selasa (10/3/2020). Wuhan merupakan kota di Provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran Virus Corona atau Covid-19./Antara-Xinhua

Bisnis.com, BEIJING - Meski secara umum kasus baru terus menurun, China melaporkan masih ada pasien kasus Corona yang meninggal dunia.

Hingga Rabu (12/3/2020) China daratan mencatatkan penurunan kasus baru virus Corona. Jumlah kasus baru mencapai 15 kasus, lebih kecil dari kasus pada Selasa yang mencapai 24. Hal itu diinformasikan Komisi Kesehatan Nasional China, Kamis (12/3/2020).

Dengan demikian, jumlah kasus terkonfirmasi di China daratan berjumlah 80.793.

Sedangkan untuk kematian baru akibat wabah virus Corona, di China daratan menyentuh angka 3.169 hingga Rabu, naik 11 dari hari sebelumnya.

Di Provinsi Hubei di China tengah yang menjadi episentrum wabah virus Corona, tercatat 10 kematian baru. Tujuh kematian di antaranya dilaporkan dari Ibu Kota Wuhan.

Di saat tren kasus baru di China menurun, hal sebaliknya terjadi di sejumlah negara lain salah satunya di Italia.

Itu sebabnya WHO, Rabu (11/3/2020), menyatakan virus Corona baru sebagai pandemi, yang berarti wabah itu menyebar luas ke seluruh dunia. 

Badan PBB itu menambahkan bahwa Italia dan Iran kini berada di garis depan penyakit tersebut, dan sejumlah negara lainnya akan menyusul.

"Kami sangat khawatir baik dengan tingkat penyebaran dan keparahan maupun tingkat kelambanan untuk menangani virus Corona. Dengan demikian kami menilai bahwa COVID-19 dapat diketegorikan sebagai pandemik," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers, Rabu.

Ia mendesak masyarakat dunia agar menggandakan upaya untuk membendung wabah tersebut. Langkah agresif, katanya, masih mampu berperan besar dalam membatasi pandemi. 

Kepala program kedaruratan WHO Mike Ryan menyebutkan situasi di Iran "sangat serius" dan badan tersebut ingin melihat pengawasan yang lebih serta pengobatan ekstra bagi mereka yang terdampak.

Virus Corona, yang pertama kali muncul di China pada Desember, meluas ke seluruh dunia hingga menghentikan kegiatan industri, menunda penerbangan di berbagai negara, menutup sekolah serta memaksa penundaan pertandingan olahraga serta sejumlah konser musik.

WHO menyatakan darurat kesehatan masyarakat, yang menjadi kekhawatiran internasional, sebagai "tingkat peringatan tertinggi" pada 30 Januari ketika terdapat kurang dari 100 kasus COVID-19 di luar China dan delapan kasus penularan antarmanusia.

Kini virus tersebut telah menginfeksi 118.000 orang di 114 negara dan telah menelan 4.291 korban jiwa, dengan perkiraan jumlah tersebut akan terus meningkat, kata Tedros.

WHO tak lagi memiliki kategori untuk menyatakan pandemi, kecuali influenza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper