Bisnis.com, JAKARTA - Filipina, dengan populasi lebih dari 100 juta jiwa, hanya memiliki 2.000 alat tes virus corona yang tersedia pada awal pekan ini karena jumlah infeksi terus melonjak, dengan angka positif Virus Corona atau Covid-19 mencapai 33 orang.
Dilansir melalui Bloomberg, persediaan alat penguji Virus Corona yang disediakan pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte awalnya berjumlah 4.500 buah.
Asisten menteri kesehatan Filipina Rosario Vergeire menyampaikan jumlah alat penguji virus itu menyusut menjadi sekitar 2.000 pada Senin (9/3/2020) karena jumlah orang yang ingin melakukan tes melonjak.
Kasus positif Covid-19 yang dikonfirmasi di negara Asia Tenggara itu telah meningkat menjadi 33 sampai dengan Selasa (10/3/2020).
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Filipina Francisco Duque mengatakan terbatasnya jumlah alat tes menghambat kemampuan negara untuk melakukan lebih banyak pengujian, sehingga petugas kesehatan harus memprioritaskan tes kepada orang-orang yang menunjukkan gejala infeksi terhadap Virus Corona.
Kekurangan alat diagnostik di Filipina menggarisbawahi kendala sumber daya dan meningkatnya biaya yang dihadapi negara saat virus menyebar secara global.
Pemerintah Singapura mengatakan pada Senin (9/3/2020), bahwa mereka akan menghentikan pendanaan perawatan untuk pengunjung jangka pendek termasuk wisatawan, sementara biaya pemeriksaan akan tetap gratis untuk semua orang.
“Apakah kita akan menguji 104 juta orang Filipina? Itu tampaknya bukan pendekatan yang tepat," kata Duque, seperti dikutip melalui Bloomberg, Selasa (10/3/2020).
Di sisi lain, alat tes virus corona yang dikembangkan oleh Institut Kesehatan Nasional Universitas Filipina telah diakreditasi oleh Food and Drug Administration pada Senin (9/3/2020).
Departemen Kesehatan Filipina juga melaporkan bahwa ada 2.000 buah alat tes virus yang diharapkan tiba pekan ini dari Organisasi Kesehatan Dunia.
Beberapa waktu lalu Menteri Keuangan Filipina Carlos Dominguez mengatakan pejabat ekonomi telah merekomendasikan sekitar US$58 juta untuk pendanaan kesehatan tambahan guna meningkatkan proses pengujian dan penelusuran kontak untuk menemukan sumber penularan.
Adapun, unggahan Facebook Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat menyatakan bahwa negara tersebut tengah mengembangkan kit diagnosa Virus Corona dan siap untuk dikirimkan ke negara lain.
Di Malaysia, Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa orang tanpa gejala tetapi ingin mendapatkan kepastian bahwa mereka baik-baik saja dapat menyewa layanan perushaan swasta untuk melakukan tes kesehatan di rumah.
Grup IHH Healthcare Bhd seperti Rumah Sakit Pantai Kuala Lumpur dan Gleneagles Kuala Lumpur serta klinik Qualitas Medical Group Sdn. merupakan pihak yang turut terlibat dalam program ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel