Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntut Hukum Kasus Ambruknya Hotel Karantina Virus Corona di China

Pemilik Hotel Xinjian, tempat karantna penderita virus corona di Kota Quanzhou, kini diperiksa aparat. Ada dua dugaan sementara ambruknya hotel: pilar yang rapuh atau akibat renovasi interior.
Kondisi jalanan sepi pasca menyebarnya virus corona di Shanghai, China. Bloomberg/Qilai Shen
Kondisi jalanan sepi pasca menyebarnya virus corona di Shanghai, China. Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Ambruknya Hotel Xinjia, hotel yang dijadikan tempat karantina untuk orang-orang yang positif terpapar virus corona (covid-19) di Kota Quanzhou, Fujian, China pada Sabtu (7/3/2020) kemarin, menyisakan masalah bagi pemiliknya. Pasalnya, kini aparat setempat memeriksa sang pemilik.

Media Xinhua pada Senin (9/3/2020) ini memberitakan bahwa hotel tersebut roboh kala sang pemilik tengah melakukan pekerjaan renovasi interior.

Direktur Pembangunan Kawasan Perkotaan dan Perumahan Distrik Licheng, Kota Quanzhou, Zhang Yi, menyebutkan bahwa penyebab runtuhnya bangunan tersebut terletak pada pilar lantai dasar. Menurut Zhang, di lantai dasar terdapat enam kamar, dua di antaranya disewakan untuk toko swalayan.

Sebelum libur Tahun Baru Imlek ini, pemilik hotel merenovasi dua kamar. Waktu berlalu dan pada Sabtu kemarin puluk 19.00, atau 18.00 WIB, pemilik hotel menerima telepon dari para pekerja mengenai adanya kejanggalan pada pilar di lantai dasar. Beberapa menit kemudian, bangunan itu runtuh, demikian Zhang berkata.

Penyelidikan masih terus dilakukan untuk memastikan apakah insiden tersebut disebabkan oleh pekerjaan renovasi atau memang struktur bangunan yang bermasalah seperti diberitakan China Daily. 

Sampai berita ini diturunkan masih ada 23 penghuni lainnya yang terjebak reruntuhan bangunan hotel tersebut. Dari 48 orang yang berhasil diangkat dari puing-puing bangunan, 10 di antaranya dalam keadaan tidak bernyawa. Sebelumnya terdapat 71 orang terjebak dalam reruntuhan saat insiden tersebut terjadi.

Hotel Xinjia digunakan untuk menampung orang-orang yang pernah kontak langsung dengan penderita COVID-19. Kota Quanzhou yang berada di wilayah timur China itu dihuni sekitar 8,7 juta jiwa penduduk. 

Data yang dihimpun ANTARA dari Komisi Kesehatan Nasional China menyebutkan bahwa di Provinsi Fujian terdapat 296 kasus positif COVID-19 dengan jumlah kematian hanya satu orang. Di Kota Quanzhou sendiri hanya ada 20 kasus positif COVID-19 tanpa ada korban yang meninggal dunia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper