Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Baru Infeksi Virus Corona di Hubei Berkurang

Hubei terpapar 196 kasus baru yang dikonfirmasi pada hari Minggu, menurut Komisi Kesehatan Nasional hari ini. Angka itu turun tajam dari 570 kasus sehari sebelumnya dan terendah sejak 24 Januari.
Tenaga medis menggunakan pakaian pelindung khusus saat merawat pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, di Wuhan, Provinsi Hubei, China Senin(27/1/ 2020). China Daily via Reuters
Tenaga medis menggunakan pakaian pelindung khusus saat merawat pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, di Wuhan, Provinsi Hubei, China Senin(27/1/ 2020). China Daily via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah virus Corona di China melaporkan kurang dari 200 kasus infeksi baru untuk pertama kalinya sejak Januari.

Hubei terpapar 196 kasus baru yang dikonfirmasi pada hari Minggu, menurut Komisi Kesehatan Nasional hari ini. Angka itu turun tajam dari 570 kasus sehari sebelumnya dan terendah sejak 24 Januari.

Penurunan tersebut didorong oleh penurunan kasus baru di ibukota provinsi Wuhan, yang melaporkan 193 infeksi baru, atau yang terendah sejak 26 Januari.

Secara keseluruhan, daratan China memiliki 202 kasus baru yang dikonfirmasi sekaligus menjadi yang terendah sejak 22 Januari lalu seperti dikutip ChannelNewsAsa.com, Senin (2/3).

Sedangkan jika tidak termasuk infeksi baru di Hubei maka hanya ada enam kasus baru di China daratan yang muncul atau terendah sejak bulan lalu dan membuat jumlah total kasus yang dikonfirmasi di China daratan sejauh ini menjadi 80.026. Jumlah kematian akibat wabah di daratan Cina mencapai 2.912 pada akhir hari Minggu atau naik 42 dari hari sebelumnya.

Meski di China terjadi kemajuan, namun sejumlah negara mencatat angka kematian baru akibat virus corona. Amerika Serikat misalnya telah mencatat dua korban meninggal dunia seperti termasuk seorang warha New York seperti dikutip nytimes.com,

Sedangkan di Iran sejumlah media loal menyebutkan telah mencatat 54 kematian selain peningkatan kematian di Thailand dan Korea Selatan.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper