Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Swiss Imbau Tidak Cium Pipi untuk Setop Penyebaran Virus Corona

Mulai dari cuci tangan, memakai masker, dan satu lagi tidak mencium pipi. Imbauan ini diberikan oleh Menteri Kesehatan Swiss pada warganya.
Warga beraktivtas dengan memakai masker di Shanghai, China./Reuters
Warga beraktivtas dengan memakai masker di Shanghai, China./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak cara yang dilakukan pemerintah di semua negara untuk mencegah terjadinya penularan virus corona yang kini sedang mewabah.

Mulai dari cuci tangan, memakai masker, dan satu lagi tidak mencium pipi. Imbauan ini diberikan oleh Menteri Kesehatan Swiss pada warganya.

Imbauan itu diberikan mengingat tradisi orang-orang Swiss menyapa dengan mencium pipi satu sama lain. Karena itu, dia mengimbau tradisi itu dihindari sementara. Apalagi, penularan virus corona bisa terjadi melalui hidung, mulut dan mata yang lokasinya berdekatan dengan pipi.

Di Swiss, sama halnya di negara tetangganya Prancis, lazim bagi perempuan dan lawan jenis untuk menyapa satu sama lain dengan mengecup kedua pipi. Salam kecup versi Swiss biasanya lebih banyak, yakni tiga kali.

"Kita tahu menjaga jarak secara sosial adalah cara terbaik untuk memperlambat penyebaran virus. Itulah mengapa menghentikan ciuman salam adalah langkah yang harus dipertimbangkan secara serius," kata Berset pada surat kabar SonntagsZeitung saat ditanya apakah dia menyarankan untuk tidak melakukan salam kecup.

Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran, Jumat, menyarankan untuk tidak berjabat tangan karena ada wabah koronavirus. Swiss dan Prancis berbatasan dengan Italia bagia utara, tempat wabah paling banyak tersebar di Eropa.

Rutin mencuci atau membersihkan tangan adalah anjuran dari Organisasi Kesehatan Dunia dan pihak berwenang lain tentang cara mencegah penyebaran penyakit.

Secara terpisah, surat kabar NZZ am Sonntag mengutip pejabat kesehatan yang mengatakan Swiss akan mengeluarkan pedoman baru dalam beberapa hari ke depan tentang cara menjaga diri dari penyakit.

"Salah satu adalah berhenti berjabat tangan," kata Daniel Koch, kepala unit penyakit menular di Departemen Kesehatan Federal Swiss.

Swiss telah melarang acara yang akan didatangi 1000 orang atau lebih hngga 15 Maret untuk memerangi virus corona. Kendati demikian, kurang dari 20 kasus telah terkonfirmasi di sana, dibandingkan ratusan di Italia, meski angkanya meningkat.


 
 
 
 
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper