Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Goldman Prediksi Fed Longgarkan Suku Bunga hingga 50 Basis Poin

Sementara itu, Bank of America Corp juga memproyeksikan pemotongan 50 basis bulan ini, sedangkan Barclays dan Citigroup Inc. memprediksi pergerakan awal 25 basis poin.
Seorang pria berjalan melewati Federal Reserve Bank di Washington, D.C., AS./ REUTERS - Kevin Lamarque
Seorang pria berjalan melewati Federal Reserve Bank di Washington, D.C., AS./ REUTERS - Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA - Goldman Sachs Group Inc. memprediksi bank sentral AS, Federal Reserve, akan memotong suku bunga acuan sebesar 50 bps bulan ini.

Kebijakan ini diyakin akan diikuti oleh langkah koordinasi dengan bank sentral lainnya. Goldman memperkirakan Fed akan mengumumkan upaya ini pada atau sebelum pertemuan 17-18 Maret 2020. Sebelumnya ekonom Goldman telah dua kali mengubah prediksi langkah Fed dalam tiga hari ini di tengah meningkatnya risiko dari virus corona ke ekonomi AS. 

Jumat lalu (27/2/2020), Goldman memperkirakan pengurangan 25 basis poin pada pertemuan itu, tetapi sekarang Fed mungkin tidak akan menunggu lama untuk melonggarkan kebijakan moneter.

"Secara khusus, kami melihat peluang bagus bahwa pelonggaran yang kami harapkan selama beberapa minggu ke depan terjadi secara terkoordinasi, mungkin pada awal minggu mendatang," kata ekonom Goldman Jan Hatzius dalam laporannya dilansir Bloomberg, Senin (2/3/2020). 

 Sebelumnya, Gubernur Fed Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral itu akan bertindak sesuai untuk mendukung ekonomi AS. Sehari berselang, otoritas China mengumumkan aktivitas manufaktur negara itu telah jatuh ke rekor terendah pada Februari 2020.
 
"Pernyataan Powell pada hari Jumat memberi kesan kepada kami bahwa para bankir global sangat berfokus pada risiko penurunan dari virus. Kami menduga bahwa mereka melihat dampak dari langkah yang terkoordinasi pada kepercayaan diri lebih besar dari jumlah dampak dari setiap gerakan individu," lanjut Hatzius. 

Bank-bank sentral belum menurunkan suku bunga secara terkoordinasi sejak Oktober 2008. Saat itu, Fed dan bank sentral lain bertindak bersama ketika jatuhnya Lehman Brothers Holdings Inc. memicu krisis keuangan global.

Goldman mengatakan Fed pada akhirnya akan memangkas suku bunga utamanya sebesar 100 basis poin pada semester pertama tahun ini. Selain itu, Goldman juga memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 100 basis poin dari Kanada, 50 basis poin dari bank sentral  Australia dan 10 basis poin dari Bank Sentral Eropa. 

Beberapa ekonom mempertanyakan seberapa efektif kebijakan moneter akan membantu ekonomi yang tengah berjuang dalam keadaan darurat dan rantai pasokan yang macet. Namun demikian, Hatzius dan timnya menilai bankir sentral masih ingin melakukan bagian mereka untuk mendukung ekonomi. 

"Terutama pada saat ketika beberapa dari mereka khawatir tentang inflasi naik terlalu tinggi," katanya. 

Prediksi Goldman untuk Fed adalah di antara yang paling agresif dari yang dilakukan oleh ekonom Wall Street dalam beberapa hari terakhir setelah kekhawatiran virus memicu minggu terbesar penurunan saham AS sejak krisis keuangan.

Pemotongan itu membalikkan perkiraan sebelumnya bahwa Fed akan menahan suku bunga acuannya tahun ini setelah menurunkan sebanyak tiga kali pada 2019 ke kisaran 1,5 persen hingga 1,75 persen. Sampai pernyataan Powell hari Jumat, para pejabat Fed telah mengisyaratkan bahwa terlalu dini untuk mempertimbangkan menanggapi wabah tersebut.
 
Pada Jumat lalu, Bank of America Corp juga memproyeksikan pemotongan 50 basis bulan ini, sementara Barclays dan Citigroup Inc. memprediksi pergerakan awal 25 basis poin diikuti oleh yang lain.

Kekhawatiran para ekonom dan trader yakni ekonomi dunia yang berada di titik terlemahnya sejak 2009. Hatzius juga memperkirakan ekonomi global akan berkontraksi di kuartal ini dan kuartal berikutnya, sebelum akhirnya bisa rebound kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper