Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona: Rencana Awal, Pukul 06.00 Pesawat Evakuasi WNI Terbang ke Wuhan

Bila semua sesuai rencana, hari ini pukul 06.00 WIB pesawat penjemput yang akan mengevakuasi mahasiswa dan WNI terbang ke Wuhan, Para mahasiswa dan WNI itu berada di Wuhan dan daerah lain di Provinsi Hubei, China, di tengah merebaknya wabah virus corona.
Warga tiba dari Provinsi Hubei saat melintasi pos pemeriksaan di Jembatan Sungai Jiujiang Yangtze di Jiujiang, Provinsi Jiangxi, China, Jumat (31/1/2020). Reuters/Thomas Peter
Warga tiba dari Provinsi Hubei saat melintasi pos pemeriksaan di Jembatan Sungai Jiujiang Yangtze di Jiujiang, Provinsi Jiangxi, China, Jumat (31/1/2020). Reuters/Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA - Bila semua sesuai rencana, hari ini pukul 06.00 WIB pesawat penjemput yang akan mengevakuasi mahasiswa dan WNI terbang ke Wuhan, Para mahasiswa dan WNI itu berada di Wuhan dan daerah lain di Provinsi Hubei, China, di tengah merebaknya wabah virus corona.

Sehari setelah Presiden Joko Widodo memerintahkan segera dilakukan evakuasi, pemerintah melakukan berbagai langkah persiapan. Sedangkan di Wuhan, China, yang menjadi awal munculnya virus corona strain baru itu, pihak KBRI dan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok cabang Wuhan terus melakukan koordinasi. Termasuk sehari sebelum evakuasi dilakukan.

Para mahasiswa dan WNI sudah diminta menyiapkan passport hingga izin orang tua.  Sementara koordinasi dengan KBRI, seperti disampaikan pihak mahasiswa yang dihubungi Bisnis.com, berlangsung dengan baik.

Jumat (31/1/2020) siang kepastian soal pesawat yang akan melakukan evakuasi masih belum diperoleh. Pemerintah masih merundingkan berbagai hal, termasuk keefektifan penggunaan pesawat. Sebelumnya, TNI AU sudah menyiapkan pesawat hercules dan pesawat boeing jika diperlukan untuk melakukan penjemputan. 

Jumat malam, Fadjroel Rahman, juru bicara presiden mengabarkan bahwa evakuasi akan menggunakan pesawat sipil. Kemenlu dan Kemenhub pun telah berkoordinasi soal ini. Akhirnya muncul nama Batik Air sebagai pihak yang menyediakan pesawat carter untuk evakuasi pada Sabtu  1 Februari 2020.

Kemenlu sebagai leading sector atau koordinator evakuasi telah melakukan berbagai upaya untuk kelancaran proses evakuasi. 

Jumat sore Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa penyiapan evakuasi WNI dari Wuhan sudah memasuki tahap akhir.

Menlu Retno telah bertemu dengan Dubes China di Jakarta pada Jumat pagi (31/1/2020). Dubes China telah menyampaikan clearance pendaratan dan pergerakan pesawat untuk evakuasi WNI dari Provinsi Hubei.

"Keberangkatan pesawat penjemput bersama tim akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam," ujar Retno, Jumat (31/1/2020).

Pesawat yang digunakan, kata Retno, adalah pesawat berbadan lebar agar semua WNI yang bersedia dievakuasi dapat diterbangkan secara langsung tanpa melalui transit.

"Siang ini saya telah bicara dengan tim aju yang telah memasuki provinsi Hubei. Persiapan di beberapa titik di Hubei khususnya Wuhan saat ini sedang berjalan," kata Retno dalam pernyataan resminya.

Sementara itu, persiapan penerimaan di Indonesia juga terus dilakukan sesuai dengan prosedur dan protokol kesehatan yang berlaku.

"Semua perkembangan ini telah saya laporkan kepada Presiden," kata Retno.

"Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja sama yang sangat baik yang telah diberikan oleh berbagai Kementerian dan Lembaga, antara lain Kementerian Kesehatan, Mabes TNI, kementerian Perhubungan, Kemenkumham, BNPB, dan Kepolisian," tambah Retno.

 Kementerian Kesehatan menyampaikan WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China, dalam waktu dekat ini, akan dikarantina selama 14 hari sesampainya di Tanah Air.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu mengatakan karantina diperlukan untuk memastikan WNI yang dipulangkan tidak terjangkit novel coronavirus atau virus corona  agar tidak menularkan virus tersebut.

"Semua WNI yang turun dari Wuhan akan dikarantina. Menkes mengatakan karantina 14 hari, satu kali masa inkubasi virus," kata Wiendra di Kantor Kementerian Kesehatan, Jumat (31/1/2020).

Begitu tiba di Indonesia, WNI yang dievakuasi akan dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni people under observation (orang dalam pemantauan) dan suspect (pasien dalam pengawasan).

WNI yang tidak menunjukkan gejala penyakit virus corona dikategorikan sebagai people under observation dan akan dikarantina selama 14 hari. Tempat karantina hingga saat ini masih dalam pembahasan.

Sedangkan WNI yang menunjukkan gejala novel coronavirus, seperti batuk, demam, sesak nafas, dan lainnya, akan dirujuk ke tiga rumah sakit rujukan untuk diisolasi. Ketiga rumah sakit tersebut adalah RS Persahabatan, RSPI Sulianti Saroso, dan RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

Batik Air

Maskapai Batik Air menjadi nama yang disebut-sebut pada Jumat sebagai penyelenggara penerbangan untuk mengevakuasi WNI di China.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto kepada Antara di Jakarta, Jumat, membenarkan bahwa Batik Air telah mengirimkan surat permohonan izin prinsip penerbangan sewa (charter) untuk dua pesawat berbadan besar Airbus A330 Batik Air.

Berdasarkan surat yang beredar nomor 007//DZ-ID/EXT/I/2020, Batik Air mengajukan permohonan izin prinsip penerbangan charter.

“Sehubungan dengan adanya permintaan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), terkait akan kebutuhan evakuasi WNI yang sekarang ini masih berada di Kota Wuhan, China, dikarenakan akibat issu virus pneumonia. Maka dari itu, kami bermaksud memohon kebijakan dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara untuk penerbitan izin prinsip,” demikian permohonan izin dari Batik Air.

Adapun, rincian penerbangan itu, yakni nomor penerbangan ID 8618 dengan rute Cengkareng-Wuhan yang akan diberangkatkan pukul 06.00 WIB dan perkiraan tiba di Wuhan pukul 12.00 waktu setempat.

Kemudian, nomor penerbangan ID 8619 yang akan bertolak dari Wuhan menuju Batam.

Surat tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Batik Air Capt Achmad Luthfie dan diajukan kepada Kemenhub, Kamis, 3 Januari lalu.

Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat malam menyebutkan untuk operasi yang akan dijalankan, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut.

Menurut salinan surat permohonan izin Batik Air untuk charter flight kepada Kementerian Perhubungan yang diperoleh Antara, disebutkan bahwa maskapai tersebut diminta oleh Kementerian Luar Negeri untuk kebutuhan evakuasi WNI dari Kota Wuhan, Tiongkok yang saat ini dilanda wabah virus corona.

Dalam surat itu disebutkan bahwa pesawat Batik Air jenis Airbus A330 akan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Indonesia menuju Wuhan, Tiongkok pada Sabtu 1 Februari 2020 pukul 06.00 waktu setempat. Pesawat diperkirakan tiba di Wuhan, Tiongkok pukul 12.00 WIB.

Rencananya pesawat tersebut akan kembali dari Wuhan pada hari yang sama pukul 13.00 waktu setempat, dan akan mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam pukul 19.00 waktu setempat.

Bila semua berjalan baik, hari ini mahasiswa dan WNI yang berada di wilayah yang sedang mengalami wabah virus Corona ini akan tiba di Indonesia. Mereka akan menjalani karantina selama 14 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Bisnis.com

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper