Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Kumpulkan 755 Peserta Sayembara Desain Ibu Kota Baru di Istana

Jokowi menekankan, target pemerintah yakni memindahkan sistem dan budaya kerja. Karena itu, dia berharap seluruh peserta memiliki konsep yang visioner. Dalam pertemuan tersebut, dia juga menceritakan telah melihat lokasi ibu kota di Sepaku.
Presiden Joko Widodo (tengah) melintasi jalan Trans Kalimantan di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (19/12/2019)./ ANTARA -Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah) melintasi jalan Trans Kalimantan di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (19/12/2019)./ ANTARA -Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengumpulkan para peserta sayembara desain ibu kota baru di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2019).

"Pertama, saya ingin mengucapkan selamat terlebih dahulu sudah sampai pada tahapan ini. Telah terpilih dari 755 peserta sayembara. Itu merupakan sebuah pencapaian yang sangat hebat dan sekarang dalam proses penilaian akhir dan salah satu dari bapak ibu semuanya akan jadi pemenang," ujarnya di Kantor Presiden, Jumat (20/12/2019).

Dia mengingatkan kepada para peserta bahwa pembangunan ibu kota baru bukan semata-mata pemindahan lokasi atau pemindahan bangunan.

Jokowi menekankan, target pemerintah yakni memindahkan sistem dan budaya kerja. Karena itu, dia berharap seluruh peserta memiliki konsep yang visioner. Dalam pertemuan tersebut, dia juga menceritakan telah melihat lokasi ibu kota di Sepaku.

"Di Sepaku memang sebuah lokasi perbukitan. Kalau bapak ibu sekalian nanti melihat ke sana pasti seneng sekali karena memudahkan bapak ibu sekalian untuk lebih memperbaiki konsep-konsep yang ada," ucapnya.

Lebih lanjut, Presiden juga meminta bahwa ibu kota baru tak hanya mengusung tema smart city dan complex city yang nyaman, humanis, dan minim gas emisi atau zero emission.

Namun, pemerintah juga ingin membangun klaster pemerintahan, klaster pendidikan, klaster kesehatan, serta klaster riset dan inovasi, klaster finansial.

\"Dari sini, kita ingin ada sebuah transformasi ekonomi. Dari ekonomi yang kita miliki sekarang ini masuk kepada smart economy,\" tutur Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper