Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral China Diperkirakan Susul The Fed

Para ekonom telah memperkirakan bahwa Bank Sentral China (PBOC) akan melonggarkan biaya pinjaman pada akhir kuartal ini, sebuah langkah yang akan menambah tren penurunan suku bunga setelah The Fed.
Yi Gang, Gubernur Bank Sentral China (PBOC)/Reuters
Yi Gang, Gubernur Bank Sentral China (PBOC)/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Para ekonom telah memperkirakan bahwa Bank Sentral China (PBOC) akan melonggarkan biaya pinjaman pada akhir kuartal ini, sebuah langkah yang akan menambah tren penurunan suku bunga setelah The Fed.

Yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah, kapan regulator China akan mulai bergerak?

Menurut survei Bloomberg yang dilakukan pada 15-23 Juli terhadap sejumlah ekonom, mereka menanti kebijakan PBOC yang akan memangkas suku bunga inter bank setidaknya sebanyak lima basis poin sampai dengan akhir September.

Di sisi lain, para ekonom tidak mengharapkan adanya perubahan dalam suku bunga pinjaman tahunan tahun ini, menjelang reformasi yang mungkin akan menghapus kebijakan ini.

Namun, masih ada ketidakpastian terhadap waktu yang tepat untuk mengeksekusi kebijakan yang berpengaruh pada kondisi pasar.

"Pemangkasan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 1 dekade terakhir dapat menjadi peluang [bagi bank sentral lain] untuk mengikuti langkah The Fed, meskipun realisasinya tidak harus dilakukan secara langsung," ujar para ekonom seperti dikutip melalui Bloomberg, Kamis (1/8/2019).

Menurut Peiqian Liu, ahli strategi kawasan Asia di Natwest Markets Plc., Singapura, sedangkan para pembuat kebijakan berada di bawah tekanan untuk menstabilkan pertumbuhan pada paruh kedua serta kemungkinan pemotongan tingkat kebijakan pada kuartal ketiga, sulit untuk menentukan waktu yang tepat.

"Pembuat kebijakan mungkin ingin menunggu lebih banyak data ekonomi, dan mengambil waktu lebih untuk memahami ekonomi domestik lebih dalam sebelum membuat keputusan," katanya.

Untuk saat ini, para pejabat tinggi China telah mengisyaratkan bahwa mereka enggan untuk meluncurkan kebijakan moneter utama, alih-alih berfokus pada strategi reformasi dan stimulus yang memiliki manfaat langsung seperti pemotongan pajak perusahaan.

Sejak awal 2018, PBOC belum mencerminkan kebijakan The Fed ke dalam sikap mereka, di mana lintasan pertumbuhan dua ekonomi terbesar dunia mulai menyimpang.

PBOC sejak 2015 juga belum menyesuaikan batas suku bunga pinjaman 1 tahun, instrumen moneter yang lebih kuat untuk mengatur suku bunga pada seluruh ekonomi.

Reformasi sistem suku bunga yang sedang berlangsung juga dapat membantu menurunkan biaya pinjaman dan meningkatkan efektivitas langkah-langkah pelonggaran dalam menghindari risiko.

"Meskipun PBOC kemungkinan tidak akan segera mengikuti langkah The Fed, masih ada peluang potongan suku bunga acuan pada akhir kuartal ini, dalam upaya untuk meringankan tekanan apresiasi pada yuan di tengah melemahnya dolar," kata Xing Zhaopeng, seorang ekonom pasar di ANZ Bank China Co., Shanghai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper