Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-gara Ekonomi, Goldman Sachs Bakal PHK Puluhan Karyawan

Goldman Sachs Group berencana untuk memberhentikan masa kerja puluhan karyawannya karena alasan ekonomi.

Kabar24.com, JAKARTA – Goldman Sachs Group berencana untuk memberhentikan masa kerja puluhan karyawannya karena alasan ekonomi.

Menurut pengarsipan yang diumumkan kepada publik pada Senin (15/4/2019), Goldman Sachs menyatakan akan memberhentikan 98 karyawannya di New York, seperti diberitakan Reuters. Langkah tersebut akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang.

Hari terakhir kerja 98 karyawan tersebut ditentukan antara 29 Mei dan 28 September tahun ini, menurut Worker Adjustment and Retraining Notification (WARN) yang diajukan oleh Goldman Sachs kepada Departemen Tenaga Kerja Negara Bagian New York pada 19 Februari,  

Sebagai informasi, ketentuan dalam WARN mengharuskan perusahaan-perusahaan menyampaikan peringatan dini perihal pemberhentian kerja. Meski tak ada penjelasan lebih lanjut, pemberhentian 98 karyawan tersebut disebut karena alasan ekonomi.

Tidak dijelaskan pula karyawan divisi mana pada Goldman Sachs yang terdampak pemberhentian ini. Namun, menurut sumber terkait, karyawan-karyawan tersebut telah menerima informasi soal pemberhentian kerja mereka.

Goldman Sachs diketahui rutin melakukan tinjauan tahunan pada seluruh stafnya. Setiap tahun, perusahaan investasi perbankan global ini memecat sekitar 5 persen dari jumlah karyawannya karena alasan seperti target kinerja yang tidak memenuhi ekspektasi.

Goldman Sachs sendiri berdalih tindakannya itu memungkinkan perusahaan untuk mempekerjakan karyawan-karyawan baru. Goldman Sachs Group diketahui mempekerjakan sekitar 36.000 karyawan di seluruh dunia.

Sebelum pengumuman rencana pemberhentian karyawan itu, Goldman Sachs melaporkan penurunan 13 persen pendapatan untuk kuartal pertama pada Senin (15/4).

Penurunan dalam perdagangan, underwriting, manajemen investasi, serta investasi dan pendapatan pinjaman berkontribusi pada pendapatan yang lebih kecil dari perkiraan para analis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper