Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isu PKI Hilang, Jokowi Kini Hadapi Isu Terkait Islam

Calon Presiden Joko Widodo menganggap isu bahwa dirinya adalah bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah hilang dan kini menghadapi isu terkait agama Islam.
Calon Presiden petahana Joko Widodo (kanan) menyampaikan orasi pada kampanye terbuka di Aimas Convention Center, Sorong, Papua Barat, Senin (1/4/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Calon Presiden petahana Joko Widodo (kanan) menyampaikan orasi pada kampanye terbuka di Aimas Convention Center, Sorong, Papua Barat, Senin (1/4/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, NGAWI - Calon Presiden Joko Widodo menganggap isu bahwa dirinya adalah bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah hilang dan kini menghadapi isu terkait agama Islam.

Dalam kampanye di GOR Bung Hatta, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada Selasa (2/4/2019) malam yang dihadiri oleh ribuan pendukungnya, Jokowi bercerita bahwa isu PKI sekarang telah hilang. "Kalau isu Presiden Jokowi itu PKI sudah hilang karena saya jawab (bantah). Itu sudah enggak ada," kata Jokowi.

Seperti diketahui, isu bahwa Jokowi adalah bagian dari PKI telah dimunculkan sejak dirinya mencalonkan diri sebagai Presiden dalam Pemilihan Presiden 2014. PKI sendiri memiliki citra yang negatif di masyarakat Indonesia sebagai akibat pendidikan sejarah pada masa Orde Baru.

Isu itu kemudian sering dibahas dan dibantah oleh Jokowi ketika dirinya telah menjadi Presiden. Dalam beberapa tahun terakhir, Jokowi kerap menyelipkan pesan bahwa dirinya bukan PKI dalam acara-acara pembagian sertifikat tanah di seluruh daerah di Indonesia. Hal itu disampaikan berulang kali di tempat-tempat yang berbeda.

Setelah isu PKI dianggap hilang, Jokowi menyatakan dirinya menghadapi isu lain dalam Pemilihan Presiden 2019. Menurutnya, terdapat isu yang menyatakan bahwa apabila dirinya dan pasangannya, Ma'ruf Amin, menang dalam Pilpres 2019 maka azan akan dilarang, perkawinan sejenis akan dilegalkan dan pendidikan agama akan dihapus.

Isu yang sensitif bagi pemeluk agama Islam itu disebutnya dipercaya oleh 9 juta orang. Di depan pendukungnya di Ngawi, Jokowi membantah isu itu dan menyatakan hal itu tidak mungkin dilakukannya. "Ada isu-isu kayak gitu. Kan kejem banget ngoten niku (kejam banget kalau begitu)," kata Jokowi dalam bahasa Indonesia bercampur bahasa Jawa.

Jokowi meminta para pendukungnya untuk tidak diam menghadapi isu-isu tersebut. Menurutnya, isu-isu tersebut sangat berbahaya kalau tidak diluruskan atau dijawab. Jokowi memperkirakan isu-isu seperti itu akan semakin banyak menjelang Pilpres 2019 pada 17 April 2019 dengan tujuan masyarakat tidak memilih dirinya sebagai Presiden.

Dalam Pilpres 2019, Jokowi dan Ma'ruf Amin yang merupakan pasangan nomor urut 01 itu akan menghadapi pasangan nomor urut 02 yaitu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper